RakyatJabarNews.com, Bogor – Walikota Bogor Bima Arya Sugiarto meninjau lokasi perusakan Halte Transpakuan di simpang Villa Duta, Jalan Raya Pajajaran, Bogor Timur, Kota Bogor, Kamis (18/1/2018). Belum diketahui siapa oknum yang melakukan tindakan anarkis tersebut.
Bima Arya tampak menyesalkan peristiwa perusaka yang terjadi terhadap fasilitas umum tersebut. “Fasilitas umum ini dibangun oleh uang rakyat, uang kita semua. Semestinya kita jaga dan rawat sama-sama,” ujar Bima di lokasi.
Ia pun mengaku sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk segera bisa mengungkap otak dibalik perusakan itu. “Kami sudah koordinasi dengan polisi untuk mencari siapa pelakunya,” tegasnya.
Perusakan Halte Transpakuan ini juga diunggah Bima Arya dalam akun instagram pribadinya @bimaaryasugiarto, Kamis siang. Dalam waktu satu jam, sudah ditonton lebih dari 12.822 warganet dan dikomentari 115 orang.
Salah satu warganet dengan akun instagram @andrianahrowi meminta sang Walikota untuk menindak tegas pelaku. Selain dengan hukuman pidana, juga harus diberikan sanksi sosial.
“Klo udh ketangkep, kenain hukuman sosial dulu pak, bersihin semua halte di bohor, abisbitu baru masukin sel,” tulis @andrianahrowi.
Akun lainnya @ydkrl berkomentar, “Minta fasilitas umum diperbaiki tapi giliran udah dibenerin malah dirusak. Hmmmm.”
Ada juga akun @vap_susan yang meminta Pemkot Bogor untuk memasang kamera pengawas di setiap fasilitas umum yang rawan perusakan. “Pasang CCTV pak,” tulis dia.
Terpisah, Kapolsek Bogor Timur Kompol Mashudi Widodo mengungkapkan, pihaknya masih mendalami dan melakukan penyelidikan untuk mengungkap motif dan pelaku perusakan tersebut. “Masih di dalami. Kami sudah panggil saksi serta cek CCTV dari Kantor Bea Cukai yang ada di seberang TKP,” ujar Mashudi.
Saat olah TKP, kata dia, petugas tidak menemukan barang bukti alat yang digunakan dalam perusakan. “Belum dapat dipastikan alat yang digunakan karena tidak ditemukan bukti benda atau alat yang tertinggal di TKP. Yang ada hanya serpihan kaca di dalam halte. Perkembangan nanti diinformasikan,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Seksi Teknik Prasarana Dinas Perhubungan Kota Bogor, Adhi Bagus Indrawan mengatakan, peristiwa perusakan halte Transpakuan diketahui terjadi pada Rabu (17/1/2018) pagi. Kerugian ditaksir mencapai puluhan juta rupiah. “Shelter ini baru selesai direvitalisasi dengan 12 halte Transpakuan di koridor dua lainnya. Kerugian mencapai Rp30 juta,” ujar Adhi.
Saat ini, kata dia, Dishub Kota Bogor menyerahkan kasus tersebut kepada kepolisian untuk ditindaklanjuti. “Perkembangannya sedang dilakukan penyelidikan oleh pihak Kepolisian Sektor Bogor Timur dengan mengambil sampel barang bukti seperti pecahan kaca tampered glass dan karet list kaca, serta sidik jari. Dan juga akan membuat surat ke kantor sekitar TKP untuk memeriksa CCTV-nya. Untuk antisipasi hal serupa kami akan usulkan pemasangan CCTV di setiap shelter,” pungkasnya.(red/RJN)