RakyatJabarNews.com – Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo tersinggung. Dia marah karena Ahoker (sebutan pendukung Ahok), Veronica Kuman Liu, saat berorasi di depan Rutan Cipinang, Jakarta Timur, Selasa (9/5) malam menyinggung pemerintahan Jokowi.
Veronica menyebut rezim Presiden Jokowi parah. Lebih parah dengan membandingkan rezim Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Aksi Veronica terekam dalam sebuah video. Lantas terunggah di jejaring sosial dan media video streaming sehingga menjadi viral.
Omongan itulah yang meletupkan kemarahan Menteri Tjahjo, Kamis (11/5). Politikus PDI Perjuangan itu mengatakan, Veronica tak pantas mengaitkan rezim Jokowi. Dalam perkara Ahok, hakim bersifat independen dan Jokowi tidak ada hubungannya sama sekali.
“Membela Pak Ahok silakan. Itu hak asasi setiap manusia. Tapi jangan mengaitkan orang lain apalagi rezim pemerintahan dan presiden Pak Jokowi. Saya mendagri bagian dari rezim pemerintahan Pak Jokowi merasa tersinggung dengan ucapan orang tersebut yang mengaku simpatisan Ahok,” kata Mendagri Tjahjo kepada wartawan, Kamis (11/9).
Tjahjo mengeluarkan somasi. Mengancam akan memperkarakan Veronica jika dalam sepekan tidak menjelaskan pernyataannya dan segera meminta maaf di media nasional.
Reaksi inilah yang ditangkap JPNN dengan melibatkan pembaca setianya dari Facebook dan Twitter. Pertanyaan dalam polling yang diajukan adalah pantaskah Veronica Kuman Liu dipolisikan hanya karena menyatakan rezim Jokowi lebih parah dari SBY.(RJN)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT