Riyanto Wibowo: Untag Prima Manajemen Perhotelan Sangat Mengedepankan Kualitas Dibanding Kuantitas

- Redaksi

Kamis, 3 Agustus 2017 - 18:07 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

RakyatJabarNews.com, Cirebon – Semakin berkembangnya bidang kepariwisataan dan perhotelan, Universitas 17 Agustus (Untag) Prima Ardian Tana Manajemen Perhotelan Cirebon sangat mengedepankan kualitas mahasiswanya ketimbang kuantitas. Hal tersebut disampaikan oleh Riyanto Wibowo, SST., M.Si, selaku Head of Program Kampus Untag Prima Ardian Tana Cirebon.

Misalnya saja, proses penerimaan mahasiswa baru tahun ini sangat luar biasa dalam hal respons masyarakat. Namun, yang diterima sebagai mahasiswa hanya 40% saja dari total pendaftar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Sebetulnya sekarang ini sudah tutup pendaftarannya, karena kuotanya sudah memenuhi. Itu dikarenakan kita larinya ke kualitas, bukan kuantitas. Sehingga sekarang hanya 40% dari pendaftar yang diterima. Rasio antara nisbah dosen dan mahasiswa yang dari pemerintah hanya 1:45. Jadi, hanya 130 mahasiswa baru yang diterima,” ungkapnya saat ditemui oleh RakyatJabarNews.com di kantornya pada hari Kamis (3/8/2017).

Baca Juga :  Festival Keraton Nusantara ke XI Resmi Dibuka oleh Aher

Selain itu, kampus yang terletak di Jl. Perjuangan No.17-A, Sunyaragi, Kesambi, Kota Cirebon ini juga memiliki tagline Dicipline (kedisiplinan), Grooming (penampilan), Courtesy (kesopanan), Cleanliness (kebersihan), dan Communication Skill (kemampuan berkomunikasi). Mereka sangat menjaga kelima hal tersebut demi terbentuknya kualitas para mahasiswanya. Hal tersebut juga ditambah dengan banyaknya praktek dibanding teori.

Dengan begitu, motivasi mereka karena karir terbuka luas, juga kesempatan yang ditawarkan PKN (Praktek Kerja Nyata) di luar negeri sebagai daya tarik yang besar juga. “Pengalaman mereka dapat, kemampuan bahasa, dan lain-lain. Ada yang mendapatkan tawaran bekerja dari luar negeri, padahal tahun ini masih melakukan tugas akhir. Selain itu, bahkan ada yang mendapat 9 juta satu bulan. Begitu juga yang ke Taiwan, Thalinad, Dubai, Malaysia, dan tahun ini mulai menjajaki Australia,” jelasnya.

Baca Juga :  Mahasiswa Tuntut Ketua DPRD Kota Bekasi Mundur

Karena bidang perhotelan ini sudah mencakup skala internasional, maka Bahasa Inggris sangat diutamakan di kampus ini. Para mahasiswa, staf, maupun dosen sangat dibiasakan untuk bertutur dalam Bahasa Inggris, supaya tidak kaku nantinya.

Selain itu, kampus juga membatasi jumlah mahasiswanya. “Meskipun tahun ini jumlahnya meningkat, tapi tidak seperti dulu. Karena pasti akan bermasalah karena akreditasi turun. Dengan 7 dosen ditambah 5. Artinya kita tetep antara 120-130 mahasiswa. Kalau mau menambah lagi, harus tambah dosen minimal S2 dan fasilitas juga,” jelasnya.

Demi memudahkan mahasiswanya, Untag Prima Ardian Tana juga membuka program Sertifikat yang disediakan dana talangan. “Kita buka program Sertifikat bagi yang tidak tertampung di Program D3, setara D1. Bahkan kita memberikan dana talangan sekitar 6,5 juta hanya 3 bulan dan PKN di luar negeri selama 6 bulan. Dan dana itu bisa dikembalikan setelah mereka sudah bisa memiliki uang hasil sendiri setelah PKN nanti,” tuturnya.

Baca Juga :  Merasa Terpanggil Membenahi Desa Kelahirannya, Sulaeman Ikut PAW Desa Kaligawe Cirebon

Ada juga program bea siswa. Menurut Riyanto, syaratnya mudah, cukup menyerahkan nilai rapot kelas 10, 11, dan 12. Jika akreditasnya A, berarti nilai minimalnya 70, sedangkan B nilainya 80. Selain itu ada juga dari prestasi dan tes Bahasa Inggris.

Banyak lulusan Untag Prima Cirebon yang bertebaran memasuki industri keperhotelan maupun media. Meskipun berasal dari Cirebon, tapi sudah bisa mengalahkan kampus-kampus besar yang notabenenya bagus. Karena itulah, mereka tetap mempertahankan kualitas dibanding kuantitas. (Juf/RJN)

Follow WhatsApp Channel rakyatjabarnews.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Sinergi Besar Pemprov Jabar dan Polda Kompak Jaga Ketertiban, Jam Malam Pelajar Mulai Diterapkan !
Belajar Mandiri dan Kreatif Lewat Wide Game, Ini Kisah Seru dari SDN Wanasari 14
Sampah Jadi Emas? Ini yang Terjadi di SMPN 35 Bekasi
Akademisi UPB: Pengangkatan Dirus Perumda Tirta Bhagasasi Cacat Prosedural
Adiwiyata 2025: Bekasi Wujudkan Sekolah Ramah Lingkungan
BMPS Ancam Gugat Disdik Kota Bekasi soal Penetapan Rombel
Tri Adhianto: Ijazah Adalah Hak Siswa, Tak Boleh Ditahan
Korban Eks Perawat Didampingi Polisi dan Komnas Perlindungan Anak
Berita ini 88 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 18 Mei 2025 - 15:33 WIB

Sinergi Besar Pemprov Jabar dan Polda Kompak Jaga Ketertiban, Jam Malam Pelajar Mulai Diterapkan !

Jumat, 16 Mei 2025 - 13:33 WIB

Belajar Mandiri dan Kreatif Lewat Wide Game, Ini Kisah Seru dari SDN Wanasari 14

Jumat, 16 Mei 2025 - 13:16 WIB

Sampah Jadi Emas? Ini yang Terjadi di SMPN 35 Bekasi

Jumat, 16 Mei 2025 - 09:10 WIB

Akademisi UPB: Pengangkatan Dirus Perumda Tirta Bhagasasi Cacat Prosedural

Kamis, 15 Mei 2025 - 08:06 WIB

Adiwiyata 2025: Bekasi Wujudkan Sekolah Ramah Lingkungan

Berita Terbaru

Transformasi layanan publik Bekasi lewat teknologi! PPID Menyala bikin akses informasi jadi mudah, cepat, dan transparan. Sudah coba?

Pemerintahan

PPID Menyala, Solusi Digital Informasi Publik Bekasi

Selasa, 20 Mei 2025 - 13:37 WIB

Cetak Sejarah : Kabupaten Bekasi cetak sejarah Sebanyak 130 Koperasi Merah Putih resmi dibentuk di seluruh desa dan kelurahan. Jadi yang pertama di Indonesia dengan 100% koperasi desa. Siap dorong ekonomi rakyat dan buka jutaan lapangan kerja

Pemerintahan

Bekasi Luncurkan 130 Koperasi Desa, Pertama di Indonesia !

Selasa, 20 Mei 2025 - 13:07 WIB

Anda Kurang Beruntung !