NU Kabupaten Cirebon Menolak Berlakunya Full Day School

- Redaksi

Rabu, 30 Agustus 2017 - 15:43 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

RakyatJabarNews.com, Cirebon -Puluhan ribu pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Santri Nahdlatul Ulama (NU) se-Kabupaten Cirebon, menggelar istigosah yang berlangsung di Lapangan Pataraksa, Komplek Perkantoran Sumbur, Rabu (30/08/2017).

Aksi puluhan ribu pelajar tersebut menolak kebijakan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan terkait berlakunya sekolah delapan jam selama lima hari atau Full Day School (FDS).

KH. Aziz Hakim Syaerozi, selaku Ketua Tanfidziyah PCNU Kabupaten Cirebon mengatakan, kegiatan hari ini merupakan rapat akbar warga Nahdlatul Ulama (NU) se-Kabupaten Cirebon terkait penerapan Full Day School.

Katanya, kami ingin memperlihatkan, ingin meyakinkan kepada publik, bahwa warga NU Kabupaten Cirebon betul-betul menolak keberadaan peraturan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan no 23 tahun 2017.

“Kenapa demikian, karena fakta di lapangan FDS yang sudah diterapkan di beberapa sekolah di Kabupaten Cirebon terutama di tingkat SMA, bahwa siswa sangat kelelahan, kemudian sore harinya banyak siswa yang dulunya ikut mengaji dan pendidikan keagamaan sudah tidak ada lagi,” bebernya.

Baca Juga :  Seru, Grand Zuri Hotel Jababeka Adakan Lomba Kemerdekaan

Menurutnya, ini sudah jelas, bahwa ternyata kebijakan tersebut dalam kasat mata sudah kelihatan mudhorotnya, tetapi manfaatnya kita sama sekali tidak pernah terlihat seperti apa.

“Karena itu, warga NU Kabupaten Cirebon hanya akan meminta dua tuntutan, yaitu mulai besok sudah tidak ada lagi sekolah yang menerapkan FDS dan tidak ada lagi percobaan untuk FDS,” jelasnya.

Baca Juga :  Jelang Asian Games 2018, PJ Gubernur Jawa Barat Iriawan Puji Kesiapan Stadion Wibawa Mukti

Lanjut dia, penerapan FDS ini hanya melihat dari masyarakat kota, akan tetapi untuk masyarakat di kampung jelas beda. Orang tidak mampu misalnya, banyak siswa yang setengah hari mereka ikut pendidikan dan setengah hari membantu orang tuanya mancari nafkah.

“Membantu orang tua sebetulnya bagian dari pendidikan kemandirian, sejak kecil masyarakat tidak mampu sudah dilatih untuk mandiri,” pungkasnya. (juf/RJN)

Follow WhatsApp Channel rakyatjabarnews.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Rayakan Paskah dengan Brunch Spesial di Harper Cikarang
One Way Nasional Diberlakukan Urai Kemacetan Kendaraan Arus Mudik
Atas Diskresi Kepolisian, PT Jasamarga Transjawa Tol Lakukan Rekayasa Lalu Lintas Arus Mudik One Way KM 70 s.d KM 188
7 Tahun Berjalan, Ayola Hotel Lippo Gelar Tasyakuran 
Taman Rekreasi WaterBoom Lippo Cikarang luncurkan Ramadan Tjakap ARYADUTA
Massa Dukung Sukatani di Cikarang, Viral Lagu Bayar Bayar Bayar
Berikan Apresiasi Kepengunjung, Follow & Fun : Cuma Follow, Langsung Dapat Tiket Murah ke Waterboom
Beli 1 Gratis 1, Rayakan Cinta dengan Keseruan di WaterBoom Lippo Cikarang
Berita ini 14 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 16 April 2025 - 16:36 WIB

Rayakan Paskah dengan Brunch Spesial di Harper Cikarang

Jumat, 28 Maret 2025 - 13:00 WIB

One Way Nasional Diberlakukan Urai Kemacetan Kendaraan Arus Mudik

Kamis, 27 Maret 2025 - 12:08 WIB

Atas Diskresi Kepolisian, PT Jasamarga Transjawa Tol Lakukan Rekayasa Lalu Lintas Arus Mudik One Way KM 70 s.d KM 188

Selasa, 11 Maret 2025 - 19:49 WIB

7 Tahun Berjalan, Ayola Hotel Lippo Gelar Tasyakuran 

Jumat, 28 Februari 2025 - 13:35 WIB

Taman Rekreasi WaterBoom Lippo Cikarang luncurkan Ramadan Tjakap ARYADUTA

Berita Terbaru

Bekasi

Wali Kota Dukung Edukasi Kesiapsiagaan Sejak Usia Dini

Minggu, 27 Apr 2025 - 19:24 WIB

Bekasi

Catat Jadwal Pelayanan Publik di CFD Kota Bekasi

Sabtu, 26 Apr 2025 - 08:41 WIB

Anda Kurang Beruntung !