Kredit Sindikasi Rp 6,98 Triliun Pacu Pembangunan Jalan Tol Pertama di Pulau Kalimantan

oleh -

RJN, Jakarta – PT Jasamarga Balikpapan Samarinda (JBS), kelompok usaha PT Jasa Marga (Persero) Tbk., yang mengelola Jalan Tol Balikpapan-Samarinda, mendapat fasilitas pembiayaan sindikasi sebesar Rp6,98 triliun. Pinjaman sindikasi ini akan digunakan untuk membiayai pembangunan jalan tol pertama di Kalimantan.

Bertindak sebagai Joint Mandated Lead Arrangers & Bookrunners (JMLAB) adalah Bank Mandiri dan Bank Syariah Mandiri.

Penandatanganan fasilitas pembiayaan sindikasi berlangsung di Hotel Ritz Carlton, Pacific Place Jakarta pada Jumat (21/12). Penandatanganan tersebut dilakukan oleh Direktur Utama PT Jasamarga Balikpapan Samarinda STH Saragi dengan kredit sindikasi yang terdiri dari 8 perbankan dan 1 lembaga pembiayaan infrastruktur yang masuk ke dalam pembiayaan konvensional serta 5 perbankan yang merupakan pembiayaan syariah.

Turut menyaksikan penandatanganan ini antara lain Komisaris Jasa Marga Agus Suharyono, Direktur Keuangan Jasa Marga Donny Arsal, Direktur Operasi PT Wijaya Karya Agung Budi Waskito, Direktur Keuangan PT Wijaya Karya Steve Kosasih, SEVP Bank Mandiri Dikdik Yustandi, Direktur Utama PT Sarana Multi Infrastruktur Emma Sri Martini, serta beberapa petinggi instansi lainnya.

Kedelapan bank dan satu lembaga pembiayaan infrastruktur yang memberikan kredit sindikasi secara konvensional adalah Bank Mandiri, Bank Mega, PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero), Indonesia Eximbank, Bank Jatim, Bank Papua, Bank Rakyat Indonesia, Bank Kalsel, dan Bank ICBC. Sementara itu, kelima bank yang menyalurkan kredit sindikasi secara syariah ialah Bank Syariah Mandiri, Bank Muamalat, Bank Negara Indonesia Syariah, Bank Rakyat Indonesia Syariah, dan Bank Jabar Banten Syariah.

“Dengan adanya pembiayaan ini, kami dapat memastikan tersedianya pembiayaan untuk pembangunan proyek Jalan Tol Balikpapan-Samarinda. Kami harapkan, proyek yang merupakan salah satu dari 20 ruas jalan tol baru yang dibangun oleh Jasa Marga ini tahun depan bisa dioperasikan sehingga bisa membuka satu lagi ruas tol di luar Pulau Jawa, yakni di Pulau Kalimantan,” kata Direktur Keuangan Jasa Marga Donny Arsal dalam jumpa pers setelah penandatanganan fasilitas pembiayaan sindikasi tersebut di tempat yang sama.

Jalan Tol Balikpapan-Samarinda terdiri atas lima seksi di mana saat ini progres pembebasan lahan sebesar 98,40% dan progres konstruksi adalah sebesar 77,25% dengan rincian sebagai berikut:

  • Seksi 1 (KM 13 – Samboja) sepanjang 22,025 Km (pengerjaan mencapai 95,65%)
  • Seksi 2 (Samboja – Muara Jawa) sepanjang 30,975 Km (75,87%)
  • Seksi 3 (Muara Jawa – Palaran) sepanjang 17,300 Km (91,16%)
  • Seksi 4 (Palaran – Mahkota II) sepanjang 17,550 Km (67,89%)
  • Seksi 5 (KM 13 – Sepinggan) sepanjang 11,500 Km ( 64,88%)

Adapun lingkup pekerjaan konstruksi yang dilaksanakan oleh PT JBS yakni Seksi 2, Seksi 3, dan Seksi 4, sementara untuk Seksi 1 dan Seksi 5 dilaksanakan oleh dukungan Pemerintah.

“Penyelesaian lahan segera dituntaskan sehingga konstruksi selesai akhir Triwulan I 2019 dapat terealisasi”, ujar Direktur Utama PT JBS STH Saragi.

Saragi mengungkapkan, pada sisa waktu 3 bulan ini, pihaknya terus melakukan berbagai upaya untuk mengejar target penyelesaian proyek Jalan Tol Balikpapan-Samarinda sesuai dengan target yang ditentukan. Saat ini yang menjadi kendala utama adalah penyelesaian sisa pembebasan lahan di lokasi pekerjaan kritis dan konstruksi penanganan tanah lunak di sepanjang jalan tol.

Nantinya, lanjut Saragi, jalan tol yang merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) ini akan menghubungkan Kota Balikpapan, salah satu pusat perekonomian terbesar Kalimantan Timur, dengan Ibu Kota Kalimantan Timur, yaitu Kota Samarinda.

“Sebagai jalan tol pertama di Kalimantan, jalan tol Balikpapan-Samarinda akan dapat memangkas total perjalanan 34 kilometer sehingga waktu tempuh perjalanan yang biasanya memakan waktu 3-4 jam menjadi hanya 1 jam. Jalan tol ini tentunya diharapkan dapat meningkatkan roda perekonomian masyarakat khususnya yang berada di Kalimantan Timur,” ungkap Saragi.(red/rls/rjn)

Comment