Gerindra: Impor Jagung Memang Turun Tapi Malah Impor Gandum Besar-Besaran

- Redaktur

Senin, 18 Februari 2019 - 21:48 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

RJN, Jakarta – Pernyataan Capres Joko Widodo dalam debat publik kedua kemarin tentang kesuksesannya menurunkan angka impor jagung mendapatkan sanggahan dari juru bicara Cawapres Sandiaga Uno dan juga politisi Partai Gerindra, Anggawira. Menurutnya, klaim pencapaian swasembada jagung dengan penghentian impor jagung tersebut hanya merupakan bentuk pengalihan impor dari jagung ke gandum.

“Kebijakan penghentian impor jagung sejak 2016 sampai 2018 untuk keperluan industri pakan ternyata diikuti oleh peningkatan impor gandum untuk keperluan pakan rata-rata sekitar 2,7 juta ton per tahun atau sekitar 8,29 Triliun Rupiah,” ujar Anggawira saat dihubungi, Senin (18/02/2019).

Baca Juga :  Covid-19 Masih Melanda, Kemenkumham Helat Doa Bersama Para Tokoh Agama

Dalam kebijakan ini, Anggawira melihat adanya keberpihakan Jokowi terhadap sekelompok perusahaan pengimpor gandum dan merugikan para peternak skala kecil dan menengah di Indonesia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Impor gandum ini hanya menguntungkan para pengimpor gandum yang dikuasai hanya beberapa perusahaan saja. Di sisi lain, para peternak semakin dirugikan karena penggunaan gandum untuk pakan jauh lebih mahal ketimbang menggunakan jagung,” lanjutnya.

Anggawira yang juga merupakan lulusan Institut Pertanian Bogot (IPB) ini juga mengkritik klaim swasembada beras dan jagung yang disampaikan oleh pemerintahan Jokowi.

Baca Juga :  Awali Pembukaan MTQ ke-38, Berbagai Keunikan Seni dan Budaya di Pawai Ta'aruf

“Secara teori, jika terjadi swasembada dan ketersediaan cukup harusnya harga akan turun namun faktanya di lapangan harga jagung di pasar domestik tetap tinggi artinya terjadi kelangkaan. Dan yang paling dirugikan adalah masyarakat,” tutupnya.

Seperti yang diketahui, dalam debat pilpres kemarin Jokowi menyampaikan swasembada beras dan jagung yang telah tercapai di masa pemerintahannya.

“Saya sampaikan terima kasih pada petani jagung. Pada 2014, kita impor 3,5 juta ton jagung. Pada, 2018 hanya impor 180.000 ton jagung, artinya ada produksi 3,3 juta ton,” terangnya.(ziz/rjn)

Follow WhatsApp Channel rakyatjabarnews.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Kerja sama XL Axiata Business Solutions dan Quest Motors
Tambah Sajian Kuliner, PT JMRB Resmi Hadirkan Gerai Eats And Co di Travoy Hub
Jasa Marga Gandeng Strategic Partner Kerja Sama Investasi Untuk PT Jasamarga Transjawa Tol
Hadirkan 542 Peserta Dari 31 Negara, Pameran dan Forum Internasional Resmi Dibuka
Padukan Ala Prancis, UNIQLO Hadirkan Koleksi Kolaborasi Terbaru Fall-Winter 2024
Bupati Bandung Turun Langsung Tinjau Korban Gempa
PT Jasamarga Pastikan Keamanan Jalan Tol Jogja-Solo Tahap I Segmen Kartasura-Klaten Lolos Uji
Pilkada 2024, KPU Depok Umumkan Lowongan Tenaga Pengamanan dan Tempat Penyimpanan Logistik
Berita ini 3 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 20 September 2024 - 06:40 WIB

Kerja sama XL Axiata Business Solutions dan Quest Motors

Kamis, 19 September 2024 - 20:16 WIB

Tambah Sajian Kuliner, PT JMRB Resmi Hadirkan Gerai Eats And Co di Travoy Hub

Kamis, 19 September 2024 - 10:41 WIB

Jasa Marga Gandeng Strategic Partner Kerja Sama Investasi Untuk PT Jasamarga Transjawa Tol

Kamis, 19 September 2024 - 10:08 WIB

Hadirkan 542 Peserta Dari 31 Negara, Pameran dan Forum Internasional Resmi Dibuka

Rabu, 18 September 2024 - 21:54 WIB

Bupati Bandung Turun Langsung Tinjau Korban Gempa

Berita Terbaru

PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) melalui XL Axiata Business Soluitions (XLABS) menjalin kemitraan dengan PT Ide Inovatif Bangsa (Quest Motors).

Bisnis

Kerja sama XL Axiata Business Solutions dan Quest Motors

Jumat, 20 Sep 2024 - 06:40 WIB