Encus Suswaningsih : Masyarakat Harus Waspadai Daging Oplosan

- Redaktur

Senin, 12 Juni 2017 - 14:45 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

RakyatJabarNews.com – Beberapa pasar di Kabupaten Cirebon terdeteksi adanya percampuran daging sapi lokal dan impor. Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon, sudah mendeteksi adanya kenakalan pedagang yang mencampurkan daging ini supaya mendapat keuntungan yang berlipat.

Terdapat perbedaan antara daging lokal dan daging impor, keduanya memiliki perbedaan harga di mana daging impor lebih murah daripada daging lokal.

Namun, oleh para pedagang ini harga daging disamaratakan dengan harga daging lokal. Minimnya informasi yang dikantongi pembeli membuat para pembeli tidak mengetahui perbedaan daging impor dan lokal tersebut.

Saat ini di pasaran harga daging lokal berkisar di harga Rp 110 ribu – Rp 115 ribu perkilogram, sementara daging sapi impor berkisar di harga Rp 80 ribu perkilogram.

Perbedaan harga yang cukup mencolok ini membuat pedagang mendapatkan keuntungan jika harga daging lokal dan import akhirnya disamaratakan.

“Saat berkeliling, kami memberikan sosialisasi, agar para pedagang daging ini jujur kepada konsumen,” kata Kepala Bidang Kesehatan Hewan pada Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon, Encus Suswaningsih, Senin (12/06).

Encus meminta para pembeli cerdas sebelum membeli untuk bisa membedakan daging sapi lokal dan impor. Secara fisik, sebetulnya perbedaan daging sapi lokal dan impor bisa diketahui.

Di antaranya dari tekstur daging. Jika daging lokal sifat dagingnya lebih kering saat dipegang, beda halnya dengan daging sapi impor yang teksturnya lebih basah karena banyak mengandung air saat dibekukan.

“Dari segi rasa, daging lokal pun sebetulnya lebih enak karena jelas beraroma daging yang sesungguhnya, sementara daging impor rasanya cenderung tawar,” katanya.

Untuk kemungkinan daging sapi yang tercemari penyakit seperti mengandung cacing hati, menurut Encus, pihaknya akan memberlakukan ante mortem, atau semacam pemeriksaan yang menyeluruh dan detail kepada sapi yang dibawa ke rumah pemotongan hewan.

“Jika kita temukan daging yang mengandung cacing, maka kita akan membuang daging yang mengandung cacing tersebut, tapi bagian dagingnya masih bisa dikonsumsi, yang kita pisahkan,” tandasnya.(Juf/RJN)

Baca Juga :  Jasa Marga Catat 93.600 Kendaraan Meninggalkan Jakarta Melalui GT Cikarang Utama
Follow WhatsApp Channel rakyatjabarnews.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

BLUD UPTD PALD Bersama Bank BJB Launching Kemudahan Pembayaran Melalui Virtual Account
PDAM Tirta Bhagasasi Sambut HUT ke-43 dengan Peningkatan Layanan Air Bersih Berkelanjutan
Pj Wali Kota Bekasi Menghadiri Rapat Paripurna Peresmian Pengangkatan Pimpinan DPRD
Gani Muhamad Lantik Pejabat Eselon II dan III: Bekerjalah Seperti Akar Pohon 
Pemkab Bekasi Bakal Tes Urine Pelajar, Ini Respon Disdik
Serah Terima Pengelolaan Sistem Penyediaan Air Minum Kawasan Summarecon Bekasi
Pemkab Bekasi Raih Penghargaan Anindhita Wistara Data
PT Jasamarga Transjawa Tol Umumkan Komposisi Baru Pemegang Saham
Berita ini 21 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 8 Oktober 2024 - 14:51 WIB

BLUD UPTD PALD Bersama Bank BJB Launching Kemudahan Pembayaran Melalui Virtual Account

Kamis, 3 Oktober 2024 - 07:15 WIB

PDAM Tirta Bhagasasi Sambut HUT ke-43 dengan Peningkatan Layanan Air Bersih Berkelanjutan

Kamis, 3 Oktober 2024 - 04:38 WIB

Pj Wali Kota Bekasi Menghadiri Rapat Paripurna Peresmian Pengangkatan Pimpinan DPRD

Rabu, 2 Oktober 2024 - 07:31 WIB

Gani Muhamad Lantik Pejabat Eselon II dan III: Bekerjalah Seperti Akar Pohon 

Selasa, 1 Oktober 2024 - 10:27 WIB

Pemkab Bekasi Bakal Tes Urine Pelajar, Ini Respon Disdik

Berita Terbaru

Lainnya

Apel Pagi, Sekda Kota Bekasi Tegaskan ASN Netralitas !

Selasa, 8 Okt 2024 - 15:04 WIB