RakyatJabarNews.com, Bekasi-Gelaran Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) di Kabupaten Bekasi mulai hangat diberbincangkan masyarakat. Bahkan, kelompok-kelompok pendukung dari masing-masing tokoh yang akan maju menjadi calon kepala desa kini sudah mulai terlihat pergerakannya.
Diketahui sebanyak 153 desa akan menghelat pesta demokrasi itu. Pilkades dinilai akan lebih rawan gesekan dimasyarakat. Suhu politik ditingkat desa pun sudah mulai memanas.
Asosiasi Perangkat Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Kabupaten Bekasi menghimbau untuk seluruh kades dapat menjaga kondusifitas dilingkungannya sendiri.
Terutama untuk kades-kades petahana yang bakal maju lagi dalam pesta demokrasi itu. Jangan terpancing untuk melakukan kampanye terselubung dengan memanfaatkan jabatannya.
Sekretaris Jenderal Apdesi Kabupaten Bekasi, Jaut Sarja Winata meminta untuk semua kades yang akan maju kembali dalam pilkades untuk fokus dalam bekerja disisa jabatan yang tinggal beberapa bulan lagi ini.
“Ini yang harus memulainya petahana. Makanya saya (APDESI) sering sampaikan, kalau bisa petahana jangan main (kampanye) aja. Kita (Kades petahana, Red) nggak usah memulai kampanye, ngga usah memulai memasang banner atau apalah. Kita kan kerja, yang namaya kita kerja pun namanya bagian tugas kita, nggak usah kampanye,” tegas Jaut.
Ia mengakui bahwa pilkades akan rentan gesekan dimasyarakat ketimbang Pemilihan Kepala Daerah tingkat Bupati ataupun Gubernur. Oleh sebab itu harus ada antisipasi agar tidak terjadi konflik
“Memang pilkades ini akan lebih rawan gesekan berbeda dengan pemilihan Bupati ataupun Gubernur. Pilkades langsung menyentuh masyarakat sehingga sangat rawan gesekan,”katanya diminta komentarnya awak media.
Kata Jaut terdapat desa-desa tertentu yang sangat riskan timbul gesekan terutama desa yang masih tingkat kesejahteraan masyarakat masih kurang, “Kalau masyarakat desa yang arah perkotaan. Gesekan tidak terlalu besar,”paparnya.
Ketika pilkades sudah mulai berjalan, calon-calon yang maju diharapkan berkumpul sebelumnya dan membuat komitmen untuk bersaing secara sehat.
“Yang paling penting si calon ini harus menunjukan persaingan yang sehat. Jangan kita berkelompok antar pendukung, saling menjelek-jelekan. Pokoknya harus fair play, “tuturnya.
Untuk diketahui di beberapa desa suasana pilkades sudah mulai memanas. Poster-poster calon kepala desa pun sudah mulai dipasang dibeberapa titik. (yto/ziz/RJN)