Jakarta – (17/09/2024) – TÜV Rheinland Indonesia, bekerja sama dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), sukses menyelenggarakan seminar bertajuk “Securing the Core; Empowering Critical Sector with OT Security”.
Acara yang diselenggarakan pada Kamis (12/9) ini dihadiri oleh lebih dari 200 peserta dari berbagai sektor industri, pemerintah, dan akademisi, serta menampilkan para pemimpin industri dan pakar keamanan siber yang berdiskusi tentang pentingnya pengamanan teknologi operasional (OT) di sektor-sektor kritis yang mendukung infrastruktur vital Indonesia.
Teknologi Operasional (OT) merujuk pada penggunaan hardware dan software untuk menjalankan sistem di berbagai lingkungan industri seperti Industrial Control Systems (ICS), Supervisory Control and Data Acquisition (SCADA), dan Process Control Network (PCN).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sistem ini memiliki resiko lebih tinggi dibandingkan dengan sistem IT karena kerentanan terhadap serangan siber yang meningkat. Seiring dengan berkembangnya digitalisasi di berbagai sektor, ancaman terhadap OT menjadi semakin kompleks, terutama ketika terhubung ke jaringan global yang melibatkan banyak pihak.
“Tujuan dari seminar ini adalah untuk memberikan sosialisasi terkait regulasi yang telah diterbitkan dalam Perpres No. 82 Tahun 2022, serta meningkatkan kesadaran akan tingginya potensi serangan siber pada infrastruktur OT. Kami ingin memberikan informasi terkait apa itu keamanan teknologi operasional, risiko yang dihadapi, dan strategi untuk memastikan keamanan infrastruktur OT kita,” ungkap Nyoman Susila, Managing Director TÜV Rheinland Indonesia.
“Program ini merupakan hasil kerja sama antara BSSN dan TÜV Rheinland Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran keamanan, khususnya terkait teknologi operasional (OT) yang berperan penting dalam industri. Menurut data Kementerian Keuangan dan Badan Pusat Statistik, sektor industri menyumbang 18,67% terhadap PDB Indonesia pada tahun 2023 dan 26,9% dalam pajak negara. Peningkatan besar dalam sektor ini harus diimbangi dengan keamanan yang memadai untuk teknologi yang berkembang,” ungkap Y.B. Susilo Wibowo, Sekretaris Utama Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).
“Kami siap membantu seluruh pemangku kepentingan, baik dari sisi regulasi maupun penerapan OT Security di industri. Harapan kami adalah melalui acara ini, perusahaan-perusahaan di Indonesia dapat semakin menyadari pentingnya keamanan OT dan siap menghadapi tantangan di era digital ini,” tutup Nyoman. (*).
Penulis : Ragil
Editor : Zam.
Sumber Berita : Rakyatjabarnews.com