Parah 4 Bulan Krisis Air Bersih di Kabupaten Cirebon, Dusun 3 Desa Sedong Belum Dapat Pasokan Air Bersih

oleh -

RJN, Cirebon– Setiap tahun warga di perbatasan Kabupaten Cirebon ini harus merasakan kesulitan untuk mendapatkan air bersih untuk kehidupan sehari hari, mulai dari minum, masak, mandi maupun mencuci alat rumah tangga. Sumur sumur pun mengering akibat musim kemarau. Air sungai pun mulai surut dan lahan pertanian yang pada umumnya sawah kekeringan.

Adalah Desa Sedong Kidul Kecamatan Sedong Kabupaten Cirebon Provinsi Jawa Barat. Desa yang di pimpin oleh Kuwu Jono ini sangat menanti uluran bantuan Air Bersih dari Pemerintah, namun bantuan air bersih tidak kunjung datang untuk sedikit meringankan beban warganya yang berada di Dusun 3 Blok Nagrak yang dihuni tidak kurang dari 1.200 jiwa.

Sunarya 57 Tahun Warga Blok Nagrak yang ikut mengantri di salah satu sumur di bantaran sungai Cijurey, mengatakan jika krisis air bersih terjadi pada musim kemarau setiap tahun nya, bahkan warga yang tidak terbagi air dari sumur terpaksa membuat sumur resapan di sisi sungai Cijurey untuk di pergunakan kebutuhan sehari hari.

“Sudah lebih 4 Bulan warga disini kesulitan air bersih, semua sumur mengering, memaksa warga meminum air resapan dari sungai Cijurey,” ngkapnya pada rakyatjabarnews.com.

di bantaran sungai Cijurey Desa Sedong Kidul. Sunarya menambahkan selama ini warga belum pernah sekali pun menerima bantuan air bersih dari pemerintah.

Sedangkan menurut Anah 30 Tahun harus rela mengantri dengan warga lain demi 2 ember air walau keruh tidak masalah bagi dirinya, karena sumur sumur yang ada di Blok Nagrak sudah mengering semua.

“Kami dari pagi subuh sudah mengantri di sumur ini, walaupun airnya keruh terpaksa di pergunakan karena tidak ada lagi sumur yang bisa di ambil airnya.”

Kuwu Jono pun sangat prihatin dengan kondisi warganya yang berada di Dusun 3 Blok Nagrak, Jono pun berusaha mengajukan permintaan bantuan air bersih kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Cirebon.

“Kami sudah melaporkan kepada pemda kabupaten Cirebon namun belum di respon”, ungkapnya pada rakyatjabarnews.com melalui sambungan telpon, Senin (3/9/2018).

Jono mengakui setiap tahun warga yang berjumlah 1.200 orang lebih ini selalu kesulitan air bersih, bahkan masyarakat terpaksa buang air besar di kali kering. Walaupun ada larangan dari Dinas Kesehatan untuk tidak buang air besar di tempat terbuka.

Kami mohon bantuan dari Instansi terkait agar ada bantuan air bersih dan solusi bagi warga di Blok Nagrak yang setiap tahunnya selalu krisis air bersih. Harapnya.

Comment