RakyatJabarNews.com, Bekasi – Secara resmi pelaksanaan Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ) XIX tingkat Kota Bekasi dilaksanakan Selasa (22/8/2017), di Yayasan Pendidikan Fisabilillah (Yasfi), Kecamatan Pondok Melati. Ajang pentas pertandingan dibidang agama ini diikuti kontestan dari 12 Kecamatan se-Kota Bekasi.
Secara langsung, Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi membuka pelaksaan kegiatan MTQ ini. Nampak hadir, Wakil Walikota Bekasi Ahmad Syaikhu, Camat Pondok Melati Ika Indah Yarti, Kepala Kementerian Agama Kota Bekasi Mujani, Kasat Bimas Polrestro Bekasi Kota AKBP Sunyoto, Kasdim 0507 BKS Mayor Czi Sali, dan segenap pejabat berikut jajarannya Pemerintahan Kota Bekasi.
Dalam sambutannya, Kepala Kantor Kementerian Agama, menyampaikan, kalau dilihat di daerah wajib pemerintahan daerah, seperti kegiatan MTQ (Musabaqah Tilawatil Qur’an) ini adalah urusan kementerian agama. Kementerian Agama tidak memiliki anggaran untuk kegiatan semacam ini. “Karena itu saya himbau untuk memperdalam MoU- nya. Jangan hanya agama Islam saja, agama yang lain juga harus bisa membuat kegiatan yang sama, biar anggarannya dari APBD dan pemerintah yang menyelenggarakannya,” imbuhnya.
Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi, dalam sambutannya mengatakan Kecamatan Pondok Melati dalam perspektif wawasan kebangsaan, sangat saya apresiasikan. Dalam hal wilayah di Pondok Melati punya karakteristik yang luar biasa. “Interaksi antar masyarakat umat beragama, baik internal maupun eksternal. Pemerintah juga perlu memperhatikan aspek-aspek yang dibutuhkan oleh warga masyarakat yang beragama lain selain Islam,” ungkapnya.
Dalam sambutannya, Rahmat Effendi juga menyinggung soal salam dua jari, menurutnya pak Syaikhu pun akan melanjutkan salam dua jari. “Cari undang-undangnya kalo ada temen-temen PNS mengucapkan salam silaturahim, salam patriot, salam dua jari, dilarang fase pilkada ini? Tidak ada rumusannya. Ga ada masalah,” terangnya.
“Jadi Pak Ustad ga usah takut lagi, kan sama-sama melanjutkan. Yang nilainya sama-sama bermanfaat buat kota Bekasi. Ini kan enak jadinya, jika ustad Syaikhu menang di pilgub jabar saya ga perlu susah-susah, tinggal ngomong ke Pak Syaikhu terkait masalah-masalah di Bekasi dan beliau akan langsung menyelesaikannya. Kenapa? Karena beliau domisili di Bekasi dan tahu persis bagaimana bekasi dan warganya,” ungkap Rahmat Effendi.
Selain itu, masih kata Rahmat Effendi, karena Pak Syaikhu sudah berbuat untuk Kota Bekasi, tak perlu dirinya perintah, orang Bekasi akan memilih Pak Syaikhu dan menang di Jawa Barat. “Jangan berpikir jelek, karena saya dari Golkar dan Pak Syaikhu dari PKS lantas kita bertolak belakang, tidak! Selama untuk kepentingan rakyat, kita akan bersama-sama,” tambahnya.
“Camat Pondok Melati ini luar biasa, walaupun perempuan, yang lelaki jangan kalah sama perempuan, harus lebih semangat dan semangat lagi. Rombongan Pondok Melati Luar biasa,” sindir Wali Kota didepan camat-camat lainnya.
Dirinya, juga menegaskan pada 1 September nanti, seluruh pelayanan yang berkenaan dengan kependudukan, jangan lagi ada warga yang lari-lari ke RT, RW, Kelurahan, Kecamatan, ke Kantor Catatan Sipil. Yang sudah jadi, petugas kelurahan harus antar ke rumah-rumah warga. Kalo mereka tidak mau, saya dan pak Syaikhu yang kerumah warga. “1 September saya canangkan, lurah dan camat sudah harus siap turun, tidak ada lagi warga yang susah payah. Kita mau pelayanan pemerintah makin mantap,” cetusnya.
Masih kata Rahmat Effendi, dirinya berharap kedepannya kegiatan lomba MTQ ini tidak ada lagi mengambil peserta Qori dan Qoriahnya dari daerah lain, seperti Tasik dan Banten. Bahwa Kota Bekasi sudah punya pondok pesantren di Bekasi, kita harus bisa munculkan anak-anak Bekasi yang handal dibidang Qira’ah. “Segera Cairkan dana bantuan untuk pondok pesantren, lalu minta pertanggung jawabannya tiap tahun. Kita (SKPD) harus berpikir Out of the Box, sehingga kita ngga kaku, kita harapkan pikiran-pikiran itu bisa inovatif,” katanya.(Adv/ziz/RJN)