Bekasi – Suasana semangat dan antusiasme mewarnai hari pertama Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) Tahun 2025 di Kota Bekasi. Ribuan siswa baru dari jenjang SD hingga SMA mulai menjalani masa transisi penting untuk mengenal lingkungan belajar barunya.
Tak ingin momen ini dilewatkan begitu saja, Wakil Wali Kota Bekasi, Abdul Harris Bobihoe, menyampaikan pesan tegas sekaligus penuh semangat kepada seluruh pihak yang terlibat: jadikan MPLS sebagai ajang yang ramah, edukatif, dan membangun karakter—bukan tempat perpeloncoan.
“Kami menghimbau semua sekolah, guru, panitia, juga orang tua, untuk melaksanakan MPLS dengan semangat positif. Jangan ada praktik yang merendahkan, apalagi menyakiti,” ujar Wawali saat meninjau langsung pelaksanaan MPLS di SMPN 1 Kota Bekasi, Senin (14/7/2025).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurutnya, MPLS adalah momen emas untuk menumbuhkan semangat belajar dan rasa bangga terhadap sekolah. Karenanya, kegiatan harus diisi dengan hal-hal yang membentuk disiplin, karakter positif, cinta lingkungan, dan tentu saja—penuh kegembiraan.
Stop Perpeloncoan, Wujudkan Sekolah Ramah Anak
Wawali Abdul Harris menegaskan sikap tegas Pemkot Bekasi terhadap segala bentuk kekerasan, baik fisik maupun verbal, yang masih kerap muncul dalam masa orientasi sekolah.
“Jangan sampai siswa baru justru trauma. MPLS harus jadi pengalaman menyenangkan, bukan menakutkan,” tegasnya.
Ia mengingatkan agar semua pihak—terutama tenaga pendidik—menanamkan nilai saling menghormati, toleransi, dan gotong royong, tanpa membedakan latar belakang siswa.
Peran Orang Tua Tak Kalah Penting
Tidak hanya menyasar pihak sekolah, Wawali juga mengajak para orang tua untuk ikut aktif mengawasi dan mendampingi anak-anak mereka selama MPLS berlangsung.
“Kehadiran dan perhatian orang tua itu penting. Anak-anak butuh merasa aman dan didukung, apalagi di hari-hari pertama mereka mengenal dunia sekolah,” pesannya.
Ia juga menutup kunjungannya dengan pesan untuk menjaga kebersihan, kesehatan, dan keselamatan di lingkungan sekolah. “Guru dan panitia harus jadi teladan. Ciptakan suasana yang nyaman dan aman agar proses belajar berjalan tanpa hambatan,” tutupnya. (*)