RakyatJabarNews.com, Garut – Kehadiran Ojek Online atau Gojek di Kabupaten Garut menimbulkan pro dan kontra dari masyarakat. Terlebih, tukang ojek pengkolan kini mulai dibayangi dengan adanya kehadiran pesaing baru.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, perusahaan Gojek sudah mulai melakukan penerimaan calon pegawai. Bahkan, informasi tersebut sudah disebarluaskan di sejumlah media sosial. Padahal, hingga saat ini izin operasional yang masih belum ditempuh, termasuk keberadaan kantornya tidak jelas rimbanya.
Salah seorang tukang ojek pengkolan, warga Kecamatan Cibatu Kabupaten Garut, Oco mengutarakan ketidaksetujuan dengan rencana kehadiran Gojek. Alasannya tak lain akan berdampak terhadap penghasilan yang selama ini diperolehnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Saya bersama teman-teman merasa tidak setuju, nantinya akan mempengaruhi terhadap pendapatan. Apalagi, saat ini pendapatan terus menurun,” katanya, Jum’at (7/7/2017).
Menurutnya, saat ini jumlah pelanggannya sudah sangat berkurang. Terlebih, saat ini warga sudah yang banyak memiliki kendaraan roda dua, sehingga jika hendak berpergian sudah banyak yang tidak menggunakan jasa ojek tradisional.
Sementara itu, Rizki Pratama (34) mengatakan, dirinya sangat setuju dengan rencana akan hadirnya Gojek di Garut, yang akan mempermudahkan dirinya untuk bepergian keluar.
”Saya sangat setuju dengan kehadiran Gojek. Pasalnya, sudah tidak usah lagi untuk mencari pangkalan ojek. Hanya dengan memesan secara online melalui Hp. Setelah itu, Gojek akan langsung datang dan mengantarkan ke tempat tujuan,” katanya.
Kendati sangat setuju dengan akan hadirnya Gojek, Rizki menegaskan bahwa pengusaha sendiri harus memperhatikan segala aturan yang diberlakukan daerah setempat. Proses perizinan harus ditempuh dahulu sebelum menjalankan aktivitasnya, sehingga terhindar terjadinya konflik.
“Pengusaha harus melakukan sosialisasi dahulu dengan para pengusaha armada angkutan umum yang ada di Kabupaten Garut. Jangan sampai terjadi bentrok,” imbuhnya.(Asp/RJN)