RakyatJabarNews.com, Cirebon – Selama periode Ramadhan hingga 8 Juni 2018 jelang Lebaran, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Cirebon mencatat, sebanyak Rp 5,3 Triliun permintaan pecahan uang kartal yang terjadi di Wilayah III Cirebon atau Ciayumajakuning. Angka tersebut mengalami peningkatan selama dua kali lipat dibandingkan dengan tahun 2017, yakni hanya Rp 2,6 Triliun.
Kepala KPwBI Cirebon Abdul Majid Ikram menjelaskan, kebanyakan permintaan terutama dari perbankan, terutama pada pecahan Rp 100.000 yang mencapai Rp 2,8 Triliun, dan Rp 50.000 yang mencapai Rp 2 Triliun. Menurutnya, hal tersebut digunakan bank-bank untuk mengisi ATM-ATM dan pembagian THR atau gaji ke-13.
“Peningkatan kebutuhan ini memang ada kaitannya sedikit dengan THR dan gaji ke-13 ASN,” jelasnya dalam jumpa pers di Kantor KPwBI Cirebon, Jl. Yos Sudarso Kota Cirebon, Senin (25/6).
Majid melanjutkan, sedangkan untuk masyarakat, permintaan condong ke pecahan Rp 5000 yang mencapai Rp 127 Miliar dan pecahan Rp 2000 yang mencapai Rp 47 Miliar. Biasanya, mereka membutuhkan untuk dibagikan saat lebaran.
“Meskipun begitu, pecahan Rp 20.000 juga cukup banyak permintaan, yakni mencapai Rp 142 Miliar,” terangnya.
Menurut Majid, besarnya permintaan di wilayah KPwBI Cirebon, adalah karena besarnya coverage wilayah pelayanan hingga di luar wilayah Ciayumajakuning, seperti Subang, Pamanukan, dan Purwakarta. Ketiga wilayah tersebut sebelumnya dilayani oleh KPwBI Bandung.
“Peningkatan ini murni karena akibat adanya pergeseran coverage dari permintaan uang,” pungkasnya.(Juf/RJN)