Penetapan Yusuf Naseh oleh Pepen menjadi DP RSUD Kota Bekasi dinilai bales budi politik

- Redaksi

Selasa, 15 Agustus 2017 - 19:36 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

RakyatJabarNews.com, Bekasi – Belum genap satu bulan Yusuf Naseh menduduki kursi panas Dewan Pengawas RSUD Kota Bekasi, dia sudah dikritik.

Kritikan datang dari Mahfudin Latif ketua umum aliansi rakyat Bekasi (ARB), menilai keputusan Walikota dalam mengangkat Yusuf nashi menjadi dewan pengawas RSUD Kota Bekasi dianggap sebagai politik balas budi.

Baca Juga :  Besok, DPD Golkar Kota Bekasi Akan Menggelar Rapat Pleno Diperluas

“Yunas itu mantan ketua tim pemenangan pasangan PAS (Pepen -Ahmad Syaikhu), lalu dipercaya jadi anggota DP RSUD ini namanya politik balas budi,” sesal Latif.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Lanjut Latif, dirinya menjelaskan pada tahun 2015 tepatnya pada tanggal 29 oktober, Yusuf Naseh bersama dengan pasangan Rosihan Anwar mendeklarasikan dirinya sebagai pasangan calon walikota dan wakil walikota jalur independen.

Baca Juga :  Lanjutkan Pekerjaan Rekonstruksi Jalan Tol Jagorawi, Pengguna Jalan Harap Hati-hati

“Disinyalir pengangkatan Yunas sebagai DP RSUD Kota Bekasi adalah untuk kepentingan pemenangan pilkada petahana tahun 2018.”

Perlu diketahui, bahwa Yusup Naseh adalah politisi senior Partai Golkar Kota Bekasi. Selain itu, dirinya pernah menjabat sebagai PLT Ketua DPRD Kota Bekasi menggantikan Rahmat Effendi yang pada saat itu mendampingi Muhtar Muhammad yang mencalonkan diri sebagai walikota bekasi pada Tahun 2008. (RJN)

Baca Juga :  Yossi Irianto Mantapkan Diri Maju di Piwalkot Bandung

Follow WhatsApp Channel rakyatjabarnews.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Puncak Perjalanan Hari Raya Waisak, Volume Kendaraan di Ruas Jalan Layang MBZ Naik Lebih dari 30%
Dugaan Pelecehan di RS Pertamina Cirebon, Manajemen Serahkan Kasus ke Proses Hukum
Komisi VIII: Sistem Syarikah Bikin Kacau, Kemenag Harus Negosiasi Ulang dengan Saudi
Klinik Alternatif di Pondok Melati Ditutup Usai Dugaan Pelecehan Seksual, Wali Kota Bekasi Tindak Lanjut Laporan Warga
Sinergi Pers dan Pemerintah, Kunci Pembangunan Bekasi yang Mencerahkan”
Setelah Contraflow Dihentikan, Jasa Marga Ajak Pengguna Tol Patuhi Rambu dan Arahan Petugas
Normalisasi Sungai Digenjot, Bekasi Fokus Tangani Banjir dan Kekeringan
Penertiban PKL dan Bangunan Liar di Kampung 200 Margajaya, Bekasi Selatan
Berita ini 27 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 13 Mei 2025 - 16:17 WIB

Puncak Perjalanan Hari Raya Waisak, Volume Kendaraan di Ruas Jalan Layang MBZ Naik Lebih dari 30%

Selasa, 13 Mei 2025 - 14:33 WIB

Dugaan Pelecehan di RS Pertamina Cirebon, Manajemen Serahkan Kasus ke Proses Hukum

Selasa, 13 Mei 2025 - 14:26 WIB

Komisi VIII: Sistem Syarikah Bikin Kacau, Kemenag Harus Negosiasi Ulang dengan Saudi

Senin, 12 Mei 2025 - 15:37 WIB

Klinik Alternatif di Pondok Melati Ditutup Usai Dugaan Pelecehan Seksual, Wali Kota Bekasi Tindak Lanjut Laporan Warga

Sabtu, 10 Mei 2025 - 17:28 WIB

Sinergi Pers dan Pemerintah, Kunci Pembangunan Bekasi yang Mencerahkan”

Berita Terbaru

Anda Kurang Beruntung !