Caleg Milenial Ini Soroti Tenaga Kerja Cirebon yang Jadi TKI di Luar Negeri

oleh -
Anggawira Bersama warga Cirebon.

RJN, Cirebon– Permasalahan lapangan kerja memang tiada habisnya di pelosok nusantara. Tak jarang mereka yang terhimpit ekonomi terpaksa harus mengadu nasib menjadi pejuang devisa negara.

Caleg milenial dari Partai Gerindra Dapil Jawa Barat VIII meliputi Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon dan Indramayu, Anggawira mengatakan kurangnya perhatian pemerintah mengenai pendanaan TKI sebelum berangkat perlu dihadirkan solusinya.

“Warga yang mau berangkat ke luar negeri (TKI) ini kan yang rata-rata punya masalah ekonomi di sini. Tapi keinginan mereka memperbaiki ekonomi kadang terkendala dengan biaya yang cukup tinggi,” tutur Anggawira di Cirebon (06/01).

Mahalnya biaya yang harus digelontorkan para calon TKI, membuat warga mengalami kesusahan untuk memperoses keberangkatan mereka. Tidak adanya pendanaan dari pemerintah, membuat warga harus memutar otak untuk mendapat cukup biaya bagi para calon TKI.

“Mereka (calon TKI) butuh dana yang lumayan besar, mulai dari biaya pendidikan sebelum berangkat, pembuatan parpor, dan lainnya. Para penghasil devisa negara ini harusnya mendapat perhatian lebih dari pemerintah,” sambungnya.

Warga keluhkan permasalahan sulitnya mencari pekerjaan hingga harus mengadu nasib ke luar negeri untuk mencukupi ekonomi keluarga.

“Kerja di negeri sendiri aja sudah sulit apalagi keluar negeri lebih susah. Kemana lagi kita harus berikhtiar, di negeri sendiri kami menjadi orang asing, di negeri tetangga kami mempertaruhkan nyawa. Kami hanya ingin mendapat pekerjaan yang layak pak, enggak lebih dari itu,” keluh Asep.

Susahnya mendapat pekerjaan yang layak di negeri sendiri, membuat warga terpaksa mencari pekerjaan di negeri seberang. Bukan berarti mencari pekerjaan di negeri orang tanpa kendala.

“Saya prihatin, kondisi ini semakin memperburuk ekonomi, masalah minimnya lapangan kerja yang layak di negeri kita ini menjadi hal utama yang menyebabkan melonjaknya angka TKI, saya harap semua pihak harus mulai memperhatikan masalah sempitnya lapangan kerja. Semoga 2019 dibawah kepemimpinan Prabowo-Sandi bisa hadirkan jumlah lapangan pekerjaan yang signifikan,” pungkas Anggawira yang juga Ketua BPP HIPMI itu.(ymd/rjn)

Comment