Bekasi – Ketua DPRD Kota Bekasi Sardi Effendi menyoroti Capaian Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kota Bekasi yang baru mencapai 68 persen. Dalam memasuki Triwulan Akhir Tahun 2024.
Ia menyarankan, agar Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Bekasi lebih mensinkronisasikan data pendapatan, bilamana ada kekeliruan dari sektor realisasi.
“Ya, kita ini kan baru sedikit ya peningkatan, baru 68 persen. Kita ingin pajak asli daerah ini yang memang dari Dinas penghasil,” ujar dia dikutip, pada Minggu (10/11/2024).
Menurutnya, capaian capaian realisasi angka seperti Pajak retribusi, Pajak parkir dan Pajak Bumi Bangunan mesti disinkronisasikan.
“Ini sebenarnya Bapenda harus betul-betul dapat mensinkronkan data-data itu,” kata dia.
Sebelumnya, Pemerintah Kota Bekasi mengganggarkan untuk Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Tahun 2025 sebesar Rp 6,6 Triliun Rupiah, Selepas pembahasan tersebut disepakati melalui Rapat Paripurna bersama DPRD Kota Bekasi. Pada Senin (28/10/2024) Kemarin.
Angka tersebut terbilang naik, Dibandingkan pada Tahun 2024 yang mencapai sebesar Rp 6,3 Triliun atau Naik berkisar Rp 300 Miliar.
Sardi mengatakan, dalam menindaklanjuti menyoal RAPBD 2025. DPRD Kota Bekasi sudah berjalan secara masif. Kata dia secara pelaksanaan rancangan tengah dilakukan pengkajian lebih lanjut, untuk apa apa saja mengenai anggaran yang nantinya akan ditargetkan.
“RAPBD sudah on the track, sudah dalam bentuk rancangan ketika saya menjadi Ketua DPRD. Nah RAPBD ini yang sedang dibahas ini berkaitan dengan pendapatan, baru laporan dari dinas-dinas penghasil berkaitan dengan Pendapatan Asli Daerah,” jelasnya
Sehingga, menurut dia perlu dilakukannya kajian lebih mendalam untuk membahas dengan dinas-dinas penghasil menyoal Pendapatan Asli Daerah.
“Termasuk yang nantinya fokus, RAPBD mengenai belanja. Walaupun belum dibahas, nanti habis pendapatan, baru pembiayaan, baru belanja,” paparnya
Sebagai informasi, Dalam perencanaan RAPBD Kota Bekasi Tahun 2025 mendatang. Pemerintah Kota Bekasi telah menyepakati di angka Rp 6,6 Triliun lebih.
Adapun beberapa rinciannya RAPD itu terdiri dari
- Target PAD digagaskan mencapai Rp 4,1 Triliun. Pendapatan Transfer dengan target mencapai Rp 2,3 Triliun.
- Belanja Operasi Rp 5,4 Triliun yang di dalamnya terdapat bantuan sosial sebesar Rp 1,2 Miliar.
- Serta, Belanja Modal direncanakan sebesar Rp 1,1 Triliun dan Biaya Tak Terduga (BTT) direncanakan sebesar Rp 66,4 Miliar maupun Pembiayaan Daerah mencapai Rp 168 Miliar.
(Advertorial)
Penulis : Dodo
Editor : Aziz
Sumber Berita : rakyatjabarnews.com