Bekasi – Memasuki H-5 jelang lebaran 2025, volume kendaraan di jalan arteri pantura Kabupaten Bekasi terpantau mengalami peningkatan dari hari sebelumnya. Arus lalu lintas didominasi oleh kendaraan roda dua dan kendaraan pribadi para pemudik yang mengarah dari Kota Bekasi menuju ke wilayah Kabupaten Karawang.
Berdasarkan data yang tercatat pada H-5 pada Rabu (26/3/2025) sejak pagi hingga sore tadi ada sekitar 31.124 kendaraan yang melintasi jalan arteri pantura Kabupaten Bekasi.
Anas (25) pemudik asal Tangerang yang akan mudik ke Jogja, Jawa Tengah menuturkan, perjalanannya mulai dari Tangerang hingga memasuki wilayah Kabupaten Bekasi telah menemukan 3 titik kemacetan yang cukup parah di wilayah Jakarta, hal itu menurutnya karena adanya kepadatan kendaraan.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Tadi di Jakarta pak, ada sepanjang jalan nemu tiga titik macet,” kata Anas, Rabu (26/3/2025).
“Ya udah mulai ramai sih pak dijalan tadi, paling besok sore lah sampai kampung santai aja di jalannya,” imbuhnya.
Anas mengaku, memilih melakukan perjalanan mudik pada H-5 ini untuk menghindari kemacetan yang biasanya terjadi pada H-3 jelang lebaran, dan memilih berangkat malam hari untuk menghindari terik mataharinpada siang hari.
‘Dari Tangerang Tigaraksa mau ke Jogja, karena ngejar waktu ini pak kalau terlalu mepet H-3 itu takut macet yang kedua kalau siang itu panas jadi milihnya malam,” ujarnya.
Sementara itu, terkait infrastruktur jalan menurutnya sudah lumayan bagus dan aman untuk dilalui para pemudik, hanya saja beberapa titik simpul kemacetan menjadi hambatan. Selain itu juga menurut Anas, rambu-rambu yang terpasang serta lampu penerangan jalan yang terpasang disepanjang jalan arteri pantura Kabupaten Bekasi sudah cukup memuaskan.
“Kalau masih disini sih jalannya bagus ya cuma ya macet tadi aja, kalau yang tar ke sono nya gimana jalannya belum tahu, kalau rambu sama penerangan jalan udah bagus sih,” kata Anas.
Anas mengaku, memakna mudik tahun ini adalah bertemu dengan orang tua dan keluarga di kampung halamannya menjadi hal yang utama, pasalnya pria yang bekerja sebagai buruh pabrik itu baru bisa pulang kampung setahun sekali yakni pada momen lebaran, sehingga dirinya rela menempuh ratusan kilometer dengan berkendara sepeda motor hanya untuk bisa berkumpul dengan keluarga di kampung halaman.
“Makna mudik ya yang penting ketemu orang tua lah sama keluarga gitu, ya setahun sekali pulang kerja kan di Tangerang di pabrik,” tandasnya. (*)
Penulis : Eka Jaya