Ahmadi Madonk Diserang Isu, Warga Pasang Badan: Ini Soal Pengawasan”

- Redaksi

Jumat, 16 Mei 2025 - 16:12 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Papang Fauzi, tokoh pemuda sekaligus Wakil Ketua 1 Karang Taruna Kecamatan Jatiasih, angkat suara. Ia menilai bahwa justru kritik semacam ini menunjukkan bahwa wakil rakyat masih menjalankan fungsinya secara benar.

i

Papang Fauzi, tokoh pemuda sekaligus Wakil Ketua 1 Karang Taruna Kecamatan Jatiasih, angkat suara. Ia menilai bahwa justru kritik semacam ini menunjukkan bahwa wakil rakyat masih menjalankan fungsinya secara benar.

“Yang berkembang sekarang malah menyedihkan. Kritik substansial dibelokkan jadi seolah motifnya karena tidak dilibatkan. Ini cara-cara murahan untuk membungkam kritik dan menjauhkan publik dari persoalan sebenarnya,” tambahnya.

Lebih lanjut, Papang menilai bahwa justru kritik dari dewan harus ditindaklanjuti secara serius, bukan dicurigai apalagi dijadikan bahan kampanye hitam.

Baca Juga :  Maryadi: KS Masih Bisa Digunakan, Tapi Harus Rujukan Dari Puskesmas

Hal senada disampaikan oleh Agus Aken, Ketua RT di Kelurahan Jatikramat. Ia tidak melihat ada masalah dalam penyampaian kritik dari anggota DPRD, selama itu bertujuan memperbaiki proses dan menghindari konflik di masyarakat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Asal warga dan RT/RW sepakat, proses PTSL bisa jalan. Tapi dewan tetap harus kontrol. Jangan seolah kalau ada yang mengkritik, langsung dianggap punya niat lain. Itu cara pikir yang keliru,” kata Agus.

Baca Juga :  Dari Bekasi untuk Dunia: ProHijab Academy Siap Go Internasional!

Kritik terhadap program PTSL bukan hal baru. Di berbagai daerah, pelaksanaannya sering menuai keluhan, mulai dari dugaan pungli hingga ketidakterbukaan informasi. Dalam konteks ini, fungsi kontrol DPRD menjadi krusial.

Baca Juga :  Direksi Baru, Semangat Baru! XLSMART Angkat Sanjay Vaghasia Usai Merger

Pertanyaannya, mengapa ketika anggota dewan menjalankan tugasnya, justru di-framing negatif? Apakah ini bentuk ketakutan terhadap pengawasan, atau ada yang merasa terganggu karena zona nyaman mulai terusik?. (adv)

Follow WhatsApp Channel rakyatjabarnews.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Tragedi Cinta Segitiga di Bekasi! Pria Tega Tikam Teman Sendiri hingga Tewas
Ustaz MR di Bekasi Ditangkap, Diduga Setubuhi Dua Anak di Bawah Umur
Pemkot Bekasi Evaluasi Program Makan Bergizi Gratis, Pastikan Aman dan Berkualitas
Sarapan Seru di Pinggir Kolam, Cuma Rp75 Ribu di Quest Prime Cikarang
Pesta Buku Gramedia di Bekasi, Harga Mulai Rp10 Ribu & Diskon 70%
Peringati Haornas ke-42, Kota Bekasi Miliki GOR Baru untuk Atlet dan Masyarakat
PKB Kota Bekasi Sebut Upaya Perdamaian BK DPRD Keliru, Ahmadi Pilih Jalur Hukum
Ahli Waris Nelayan di Bekasi Terima Santunan Rp42 Juta, Ini Pesan BPJS Ketenagakerjaan

Berita Terkait

Rabu, 1 Oktober 2025 - 21:09 WIB

Tragedi Cinta Segitiga di Bekasi! Pria Tega Tikam Teman Sendiri hingga Tewas

Senin, 29 September 2025 - 15:03 WIB

Ustaz MR di Bekasi Ditangkap, Diduga Setubuhi Dua Anak di Bawah Umur

Senin, 29 September 2025 - 13:11 WIB

Sarapan Seru di Pinggir Kolam, Cuma Rp75 Ribu di Quest Prime Cikarang

Minggu, 28 September 2025 - 17:32 WIB

Pesta Buku Gramedia di Bekasi, Harga Mulai Rp10 Ribu & Diskon 70%

Sabtu, 27 September 2025 - 19:25 WIB

Peringati Haornas ke-42, Kota Bekasi Miliki GOR Baru untuk Atlet dan Masyarakat

Berita Terbaru

Anda Kurang Beruntung !