RaktatJabarNews.com – Gubernur Jabar, Ahmad Heryawan menegaskan akan menunggu instruksi atau perintah dari Pemerintah pusat terkait pembentukan lembaga khusus yang menangani masalah Pancasila di provinsi.
“Kita tunggu perintah pusat. Karena ini lembaga baru ya, jadi kita tunggu petunjuk dari pusat apakah di tingkat provinsi harus ada lembaga yang sama atau tidak?” kata Aher usai memimpin upacara peringatan hari lahir Pancasila di Gedung Sate, Kamis (1/6/2017).
Selama ini menurut Aher, lembaga di Provinsi yang mengurusi masalah kebangsaan dan politik adalah Dinas Kesbangpol.
“Selama ini urusan-urusan seperti itu kan ditangani kesbangpol ya. Tetapi dengan adanya lembaga khusus di pusat yang menangani Pancasila, apakah daerah juga harus membentuk lembaga yang sama, kita belum tahu,” tegasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, untuk lebih memperkokoh Pancasila, Presiden membentuk lembaga khusus di lingkungan Istana yang melakukan kajian, pengawasan, dan lain-lain terkait Pancasila.
Aher mengingatkan agar masyarakat serta seluruh komponen bangsa perlu memperkuat komitmennya terhadap Pancasila sebagai sebuah ideologi bangsa. Untuk itu, dia mengajak agar Pancasila bisa dihayati, dipahami dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
“Khawatir ada gangguan-gangguan dari luar yang kemudian melemahkan komitmen Indonesia terhadap Pancasila, maka Pancasila harus terus digelorakan, dipahami, diamalkan, dihayati, kemudian dipahami nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya,” kata Aher.
Menurut Aher, perlu ada jargon yang bisa mengingatkan masyarakat untuk lebih memaknai nilai Pancasila. Jargon ini penting agar masyarakat bisa dengan mudah memahami, menghayati, dan mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.
“Perlu ada jargon ya untuk supaya dengan mudah masyarakat, khususnya anak-anak muda, mengingat Pancasila. Makanya jargonnya ‘Saya Indonesia, Saya Pancasila’,” ujar Aher.
Tanggal 1 Juni 1945 ditetapkan oleh Pemerintah sebagai Hari Lahir Pancasila. Hal ini berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2016 tentang Hari Lahir Pancasila. Untuk itu, tanggal 1 Juni ditetapkan Pemerintah sebagai Hari Libur Nasional.
Diharapkan melalui momentum Hari Lahir Pancasila ini, bisa meningkatkan komitmen bangsa terhadap Pancasila sebagai satu-satunya ideologi bangsa. Pada saat yang sama, komitmen juga lahir untuk mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Undang-Undang Dasar (UUD) 1945, serta menjaga nilai luhur keharmonisan bangsa melalui Bhineka Tunggal Ika.
“Bapak Presiden sudah menekankan betul bahwa kita seluruhnya harus berkomitmen dengan Pancasila sebagai satu-satunya ideologi negara, berkomitmen dengan Undang-Undang Dasar 1945, berkomitmen dengan mempertahankan NKRI, dan berkomitmen untuk hidup harmomis dalam kebhinekaan, tetapi pada saat yang sama kita adalah satu. Itulah ke-bhineka-an dan ke-ika-an kita,” ungkap Aher.(Dul/RJN)