RakyatJabarNews.com, Bekasi – Sebanyak 15 orang jamaah calon haji (Calhaj) asal Jawa Barat, terpaksa ditunda keberangkatannya menuju Tanah Suci karena terdeteksi dini mengalami gangguan kesehatan.
“Kita melakukan pemeriksaan pendampingan sebelum jamaah masuk Embarkasi Jakarta-Bekasi. Kita sudah sisir jamaah di 27 kabupaten dan kota di Jawa Barat supaya angka kegagalan berangkatnya lebih rendah,” kata Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Bandung, Jawa Barat, Dokter Ananto kepada RakyatJabarNews.com, di Asrama Haji Jakarta – Bekasi pada Jumat (29/07).
Menurut dia, pihaknya telah mengirim pemberitahuan kepada dinas kesehatan di daerah agar jamaah yang tidak memenuhi persyaratan kesehatan sesuai Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 15 Tahun 2016 tidak perlu datang ke Embarkasi Jakarta-Bekasi.
“Kalau sampai datang, terus kita tunda keberangkatannya akan menimbulkan psikis pada jamaah,” lanjut dia.
Berdasarkan data yang dihimpun pihaknya, sebanyak 15 orang jamaah dari kabupaten dan kota se Jawa Barat telah di rekomendasikan untuk tidak menunda keberangkatan.
“Yang kita rekomendasikan untuk menunda keberangkatan tidak perlu datang ke asrama haji,” imbuhnya.
Ia mengatakan, adapun faktor penyebab dikeluarkannya penundaan itu, di antaranya karena kondisi kehamilan, kelainan ginjal, kelainan jiwa, struk, dan faktor gangguan kesehatan lainnya.
“Upaya kami hanya sebatas rekomendasi. Kalau jemaah memaksa berangkat, itu tugas kami melakukan penilaian kembali di embarkasi. Kalau penilaian kesehatannya dinyatakan gagal, kita berikan surat supaya ditunda,” jelasnya.
Lebih lanjut, dia mengatakan, khusus untuk calon haji yang terkena struk, petugas medis embarkasi akan meminta yang bersangkutan untuk pemulihan kondisi otot, maksimal tiga hari.
“Bila selama tiga hari terlihat grafik perbaikan otot, bisa saja kita berangkatkan,” tandas Dokter Ananto. (Ziz/RJN)