RakyatJabarNews.com, Bekasi – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Bekasi mengkritik keras proses pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Online tingkat SMP di Kota Bekasi tahun 2017, Jumat (7/7).
Bagi HMI, munculnya banyak keluhan masyarakat pada saat proses PPDB Online berlangsung menunjukan pelaksanaan PPDB Online gagal.
Hal itu makin diperkuat dengan diperpanjangnya waktu pelaksanaan PPDB Online dari 3 hari menjadi satu minggu.
“Mencermati proses pelaksanaan PPDB Online hari ini dengan munculnya beragam persoalan dan menimbulkan keresahan di tengah masyarakat. Kami HMI Cabang Bekasi menyatakan bahwa PPDB Online telah gagal,” ujar Ketua Bidang Partisipasi Pembangunan Daerah (PPD) HMI Cabang Bekasi, Rudi Hartono, melalui keterangan persnya yang dikirim ke rekan-rekan media, Jumat (7/7).
HMI juga menilai, sejak kepemimpian Rahmat Effendi dan Ahmad Syaikhu, PPDB Online pada pelaksanaanya tidak kunjung mengalami perbaikan hal tersebut dibuktikan dengan selalu terjadi kisruh setiap penyelenggaraan PPDB Online.
Mestinya, sebagai agenda rutin tahunan Pemkot Bekasi sudah harus lebih siap ketika proses PPDB Online beralngsung.
“Tidak adanya peningkatan menunjukan Pemkot Bekasi hari ini lemah dalam sisi pelayanan masyarakat dan ini sangat kami sayangkan,” kata Rudi Hartono.
HMI juga menyindir keras Pemkot Bekasi, bagi HMI jika memang Pemkot Bekasi tidak mampu menerapkan sistem secara online. HMI menyarankan agar PPDB dilangsungkan secara offline.
“Kalau gak sanggup online, mending offline. Jangan hanya karena gengsi, malah rakyat yang direpotkan. Ini kan tidak benar,” sindir Rudi.
Atas gagalnya pelaksanaan PPDB Online, HMI lantas menyarankan agar Wali Kota Bekasi mencopot Ali Fauzi dari jabatanya sebagai Kepala Dinas Pendidikan karena dinilai gagal.
“Pencopotan jabatan menjadi konskwensi logis yang harus diterapkan sebagai punisment atas gagalnya pelaksanaan PPDB Online. Wali Kota Bekasi harus tegas soal ini,” tandasnya.
HMI dengan tegas juga meminta Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi di sisa masa jabatan untuk memperbaiki pelayanan terhadap masyarakat.
“Di sisa jabatan, ayo perbaiki kinerja, maksimalkan pelayanan kepada masyarakat. Jangan sampai masyarakat dibuat susah terus,” pungkasnya. (RJN)