Dampak Tarif Trump Ngeri, Rp 80 Ribu Triliun Lenyap dari Wall Street

- Redaksi

Sabtu, 5 April 2025 - 17:29 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Presiden AS Donald Trump menunjukkan perintah eksekutif yang telah ditandatangani saat pengumuman tarif di Rose Garden, Gedung Putih, Washington, DC, AS, pada hari Rabu (2/4/2025). Trump memberlakukan tarif pada mitra dagang AS di seluruh dunia, serangan terbesarnya terhadap sistem ekonomi global yang telah lama dianggapnya tidak adil. Fotografer: Jim Lo Scalo / EPA / Bloomberg.

i

Presiden AS Donald Trump menunjukkan perintah eksekutif yang telah ditandatangani saat pengumuman tarif di Rose Garden, Gedung Putih, Washington, DC, AS, pada hari Rabu (2/4/2025). Trump memberlakukan tarif pada mitra dagang AS di seluruh dunia, serangan terbesarnya terhadap sistem ekonomi global yang telah lama dianggapnya tidak adil. Fotografer: Jim Lo Scalo / EPA / Bloomberg.

Internasional – Tarif resiprokal presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang diumumkan belum lama ini mulai berdampak besar pada negara tersebut. Wall Street disebut kehilangan lebih dari Rp 80 ribu triliun dalam waktu singkat.

Reuters menuliskan dalam live updatenya, US$5 triliun (Rp 82.800 triliun) telah hilang dari Wall Street. Menurut laman tersebut, alasannya karena perang dagang yang meningkat memicu ketakutan pada resesi global.

Baca Juga :  Drone Logistik Berbasis 5G Pertama di Indonesia Resmi Diluncurkan di Cikarang

Dalam laporan sebelumnya, Reuters juga menuliskan volatilitas yang lebih banyak mungkin akan terjadi dalam beberapa hari ke depan hingga 9 April 2025 mendatang. Tanggal tersebut ditetapkan Trump untuk penerapan tarif resiprokal tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Trump diketahui mengumumkan pembebanan tarif baru pada lebih dari 180 negara dan wilayah. Penetapannya berdasarkan kebijakan perdagangan yang dilakukannya secara menyeluruh.

Salah satu yang terdampak adalah Indonesia dengan tarif sebesar 32%. Negara lain di Asia Tenggara juga masuk dalam daftar, seperti Malaysia 24%, Vietnam 36%, dan Singapura 10%.

Baca Juga :  Bupati Subang: Jangan Khawatir Semua Akan Diperbaiki

Sementara Jepang dikenakan tarif timbal balik sebesar 24%. China dibebankan 34% dengan total mencapai 54% karena tarif resiprokal yang dibebankan adalah tambahan dari 20% berlaku awal tahun ini.

China juga langsung membalas penerapan tarif itu. Kementerian Keuangan mengumumkan membebankan barang dari AS sebesar 34% dan akan mulai berlaku 10 April 2025 mendatang.

Baca Juga :  DPC PKB Fokus Tanggapi Bencana Banjir Selama 14 Hari di Kabupaten Bekasi

Komisi Tarif Dewan Negara China mengatakan kebijakan AS tidak sejalan dengan aturan dagang internasional. Praktik tersebut juga disebut Beijing sebagai intimidasi.

“Praktik AS ini tidak sejalan dengan peraturan perdagangan internasional, merugikan hak dan kepentingan sah China, dan menjadi praktik intimidasi unilateral yang khas,” kata lembaga tersebut dikutip dari CNN Internasional. (*)

Sumber Berita: cnbcindonesia.com

Follow WhatsApp Channel rakyatjabarnews.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Munas II JMSI Digelar di Jakarta: Saatnya “Bikin Terang Indonesia”!
Hujan Gol di Osaka! Garuda Belum Menyerah!
Kualifikasi Panas di Negeri Matahari! Timnas Siap Jegal Jepang di Kandang!
Trafik Tol Tembus 600 Ribu! Bali Mandara Cetak Rekor Lonjakan Lalin Iduladha
Menag Nasaruddin Tiba, Pesan Penting buat Jemaah Haji Indonesia
6 Tips Aman Berhaji dari PPIH
Jelang Puncak Haji, Hemat Energi
Cadangan Emas AS di Fort Knox Diragukan, Robert Kiyosaki Peringatkan Kehancuran Dolar

Berita Terkait

Senin, 16 Juni 2025 - 11:31 WIB

Munas II JMSI Digelar di Jakarta: Saatnya “Bikin Terang Indonesia”!

Rabu, 11 Juni 2025 - 12:31 WIB

Hujan Gol di Osaka! Garuda Belum Menyerah!

Selasa, 10 Juni 2025 - 11:17 WIB

Kualifikasi Panas di Negeri Matahari! Timnas Siap Jegal Jepang di Kandang!

Senin, 9 Juni 2025 - 12:02 WIB

Trafik Tol Tembus 600 Ribu! Bali Mandara Cetak Rekor Lonjakan Lalin Iduladha

Jumat, 30 Mei 2025 - 23:55 WIB

Menag Nasaruddin Tiba, Pesan Penting buat Jemaah Haji Indonesia

Berita Terbaru

Anda Kurang Beruntung !