RJN, Cikarang – PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) di tahun 2019 ini masih menyiapkan strategi untuk meningkatkan penjualan mobil segmen niaga ringan. Langkah ini setelah sejak Januari 2019 lalu, perusahaan ini tidak lagi memproduksi maupun menjual mobil niaga ringan seri T120SS.
“Memang T120 SS sebelumnya adalah andalan kami di segmen mobil niaga ringan ini. Tapi karena sekarang sudah tidak ada lagi, kontribusi Mitsubishi di segmen ini digantikan Mitsubishi L 300. Tapi memang secara ukuran beda,” ungkap Dhegi Ikra Priandana Staff Region 1 Sales Marketing at PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI), disela kegiatan Light Comercial Vehicle (LCV) Gathering “Gebyar Wirausaha Mitsubishi” yang digelar dieler PT Sun Star Prima Motor, Cikarang Jababeka, Pada Kamis (14/02/2019) kemarin malam.
Mitsubishi L 300 atau pick up yang juga dikenal dengan nama Elsapek tersebut, menggunakan mesin diesel konvensional 2.300 cc. Sepanjang tahun 2018, menjadi seri terlaris di kelasnya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Secara nasional, sepanjang Januari 2018 hingga Desember 2018 , Mitsubishi L 300 berhasil menyumbang penjualan, Market share mitsubishi sepanjang 2018 sebanyak 13,8 persen dibanding tahun sebelumnya 6,3 persen, ” ujarnya Dhegi saat diwawancarai rakyatjabarnews.com di lokasi acara.
“Artinya, di tahun 2018 hanya 6,3 persen market share saja, Ya, kata Dhegi, dua kali lipat meningkat untuk secara nasional hingga di 2019 dan penjualan secara nasional 140.000 unit L300 dengan Xpander.”
“Dan kontribusi dari Jabodetabek melalui diler SSPM Cikarang. Hal inilah yang membuat kami memberikan apresiasi kepada SSPM Cikarang menggelar LCV Gebyar Wirausaha Mitsubishi,” tambah Dhegi
Sementara, Rudi Rimawan, GMO Jabodetabek PT Sun Star Prima Motor, menambahkan, kontribusi mobil niaga ringan Mitsubishi L 300 juga cukup besar. Di tahun 2019, pihaknya optimis pasar Mitsubishi L 300 akan tetap tumbuh, mengingat pasar komersial, dari usaha logistik customer good masih bergerak, dengan dorongan peningkatan konsumtif warga Jatim yang cukup besar, “ ujarnya Rudi.(ziz/rjn)