RakyatJabarNews.com, Bekasi – Baso adalah makanan favorit masyarakat Indonesia yang tak lekang oleh zaman. Bahkan, sekarang sudah banyak baso unik yang bermunculan. Salah satunya adalah Baso Rusuk Joss yang beralamat di Perum Pesona Metropolitan Gardenia Residence Blok RB 1-2, Jl. Raya Siliwangi (Narogong) Km 7 Rawalumbu Bekasi.
Tempat ini baru dibuka 2 bulan. Launchingnya tanggal 25 Mei 2017. Yang unik di sini adalah, ada baso yang berbentuk buaya, yang diberi nama Baso Buaya. Selain itu, ada juga Baso Rusuk Setan, Baso Jablay, Baso Mangkok, Baso Original, Baso Beranak Mini, dan lain-lain.
“Di sini harganya murah, banyak, dan enak. Dijamin halal, gak ada formalin atau bahan pengawet apapun. Karena produk kita habis godok langsung jual ke konsumen. Gak pernah lama. Prosesnya juga hari itu jadi, langsung disajikan,” ungkap Owner Baso Rusuk Joss, Ibu Ani Setyowati.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Harganya bermacam-macam, dimulai dari yang paling murah Rp 16.000 untuk Baso Original, dan yang paling mahal adalah Baso Rusuk Setan, yakni Rp 100.000.
“Pilihat favorit di sini Baso Rusuk karena harganya murah, enak, dan banyak, makanya banyak yang suka. Kalau baso lainnya yang besar-besar lebih mahal dibanding baso original. Cuman bisa untuk beberapa orang. Misal satu porsi itu bisa tiga orang,” jelas wanita asal Kebumen tersebut kepada RakyatJabarNews.com saat ditemui di temlat usahanya, Sabtu (22/7).
Alasan dia membuat baso-baso unik tersebut adalah untuk inovasi. Baso sudah menjadi makanan favorit masyarakat Indonesia dan kebanyakan yang original. Sedangkan yang dibuat oleh Ibu Ani itu lain daripada yang lain. Sehingga tidak ada di tempat lain.
“Setiap hari basonya macam-macam. Kalau Baso Buaya biasa 5-7 porsi, Baso Rusuk Setan 3-4 porsi, tergantung. Yang paling banyak itu baso rusuknya saja, karena lebih banyak peminatnya, harganya Rp 30.000 satu porsi,” pungkas wanita yang pernah membuka usaha seafood selama setahun lebih ini.
“Antusias pengunjung gak nyangka membludak peminatnya karena baru satu minggu. Mereka kan hari libur itu cari makanan. Indonesia kan favoritnya baso, jadi kita sedia. Peminatnya banyak dimulai dari anak muda, sekolah, bahkan anak TK juga kadang makan baso di sini,” ungkap Sang Owner antusias.
Selama 2 bulan buka, penjualan sehari bisa mencapai 100-150 bon. Sedangkan omsetnya sebulan mencapai 75 juta hingga 100 rupiah. Dengan jumalah karyawan sekitar 11 orang, tempat ini buka jam 10 pagi hingga 10 malam. Menurut Ibu Ani, mungkin ke depannya lebih pagi, jam 8 atau 9. Mereka juga terima delivery order.
“Harapannya, semoga ke depannya akan semakin bagus,” harapnya. (Ziz/RJN)