RakyatJabarNews.com – Politikus perempuan dari Partai Demokrat Kabupaten Cirebon, Hj. Syarifah Lovita tampaknya serius akan maju dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Cirebon tahun 2018.
Hal itu ia tunjukkan dengan menyerahkan berkas pendaftaran secara resmi ke panitia penjaringan Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Cirebon di sekretariat DPC Partai Demokrat, Jalan Pangeran Cakrabuana, Kelurahan Kemantren, Kecamatan Sumber, Jumat (2/6) sore.
Mantan anggota DPRD Provinsi Jawa Barat ini dikawal timnya dan para pendukunganya serta para PAC Partai Demokrat. Lovita telah mendapat dukungan 23 PAC Partai Demokrat se-Kabupaten Cirebon untuk maju dalam Pilkada 2018 nanti.
Ia pun menjadi satu-satunya politikus perempuan yang mendaftar ke partai besutan Susilo Bambang Yudoyono (SBY) ini, dari lima nama yang sudah terlebih dulu mendaftar.
Sebagai warga Kabupaten Cirebon, Lovita merasa tergugah dan termotivasi untuk mendaftarkan diri ke Partai Demokat, tak lain ingin adanya perubahan di daerah asalnya. Kemajuan daerah dan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Cirebon akan menjadi prioritas utamanya bila mendapatkan amanah sebagai Bupati maupun Wakil Bupati Cirebon.
Di samping itu, perempuan yang murah senyum ini juga menginginkan ke depan adanya percepatan pembangunan infrastuktur di Kabupaten Cirebon, serta Kabupaten Cirebon aman, damai, sejahtera, dan agamis.
“Saya terpanggil untuk memajukan Kabupaten Cirebon karena saya lihat di Partai Demokrat belum ada perempuan yang mendaftar. Sehingga terketuk hati saya sebagai kader Partai Demokrat untuk maju agar daerah kita ini aman, damai, agamis, dan infrastrukturnya bagus,” ungkap Lovita.
Sejauh ini, Lovita mengakui, pembangunan infrastruktur di Kabupaten Cirebon sudah baik. Namun dengan tekad dan semangatnya, ke depan Kabupaten Cirebon haruslah lebih baik lagi dari yang sudah ada sekarang ini.
“Kabupaten Cirebon harus mandiri dalam perekonomian untuk peningkatan daya saing ekonomi dan budaya yang santun berkeadilan, agar warga Kabupaten Cirebon selamat dan bahagia dunia akhirat,” katanya.
Saat ini kata Lovita, peranan perempuan di dunia politik pun jangan dipandang sebelah mata oleh masyarakat. Maka, perlu mewariskan pemahaman akan kesetaraan gender, menyamakan jenis kelamin dengan peranan gender. Juga di dalam peran dan kedudukan sebagai anggota keluarga dalam kondisi sosial masyarakat yang majemuk.
Di samping itu, kata dia, memahami kesetaraan gender dengan tidak membiaskan urusan gender dengan jenis kelamin. “Perempuan juga bisa berbuat yang terbaik dengan tanpa melupakan kodratnya, termasuk dalam pembangunan perempuan juga memiliki andil besar,” pungkas Lovita.(Dul/RJN)