KRM Bekasi Tolak RUU Penghapusan Kekerasan Seksual

oleh -
Komunita Remaja Muslimah Bekasi

RJN, Bekasi – Komunitas Remaja Muslimah Bekasi (KRM Bekasi) menyelenggarakan Meet Up 4 U vol#6 dengan tema Muslimah Doesn’t Feminism pada Sabtu (16/2) lalu di Ruko Roti Bakar Bin 9 Kranji Bekasi. Acara tersebut dihadiri oleh 34 orang dari berbagai kalangan.

Acara tersebut bertujuan untuk memahamkan Muslimah terkait Feminisme dan bahayanya. Hadir sebagai pembicara yaitu Sayyidah Khoirul Nisa, S. Si. Ia memaparkan tentang bagaimana sejarah kemunculan Feminisme sebagai sebuah gerakan yang memperjuangkan isu kesetaraan gender lahir bukan dari Islam, melainkan dari Peradaban Barat yang dulunya menindas perempuan.

Berangkat dari latar belakang itulah akhirnya perempuan-perempuan Barat membuat gerakan agar mereka terbebas dari penindasan itu dengan menuntut kesetaraan dengan laki-laki. Kaum Feminis lalu mengusung kesetaraan gender sebagai mainstream gerakan mereka.

Pembina Komunitas Remaja Muslimah Bekasi tersebut juga memaparkan beberapa aliran feminisme yang ada, seperti feminisme liberal, radikal, marxist, dan feminisme yang diusung oleh sebagian kaum Muslim yang malah keluar jauh dari pemahaman Islam yang benar karena menggunakan metode tafsir yang menyimpang.

Isu kesetaraan gender dan kebebasan yang diusung oleh para Feminist sejatinya masih abstrak, absurd, dan bias. Konsep kesetaraan gender yang diusung feminis ini jelas berbeda dengan Islam. Islam sama sekali tidak mendiskriminasi perempuan.

Namun keadilan bagi perempuan tidak berarti setara dalam segala hal. Islam memandang bahwa laki-laki dan perempaun memiliki kedudukan yang sama sebagai hamba. Laki-laki dan perempuan meiliki kewajiban yang sama untuk terikat dengan hukum syara’ yang menjadi standar perbuatan bagi seorang Muslim. Ada aturan-aturan Islam yang sama bagi laki-laki maupun perempuan ketika mereka dipandang sebagai hamba Allah.

Namun ada pula aturan yang berbeda ketika mereka dipandang sebagai laki-laki dan perempuan. Tetapi perlu kita pahami bahwa perbedaan itu sesuai dengan fitrahnya. Laki-laki dan perempuan berbeda untuk saling melengkapi.

Gerakan feminisme terus merangsek ke tengah masyarakat kita. Beberapa tahun belakangan mereka mendesak pemerintah untuk segera mengesahkan RUU Penghapusan Kekerasan Seksual (RUU P-KS). Melalui RUU P-KS ini mereka berusaha menyebarluaskan paham sesat “my body my rules” ke tengah masyarakat. Paham ini sarat dengan muatan liberal dan akan menjauhkan masyarakat dari ketundukan kepada Allah yang telah menetapkan aturan-aturan atas tubuh kita untuk kebaikan manusia itu sendiri.

Dalam Meet Up kali ini peserta aktif bertanya dan memberikan pendapatnya tentang gerakan Feminis yang memperjuangkan pengesahan RUU P-KS ini. Di akhir acara peserta yang hadir memberikan tanda tangannya sebagai bentuk sikap mereka menolak pengesahan RUU P-KS tersebut. Para peserta juga berfoto dengan membawa berbagai poster penolakan terhadap RUU P-KS.

Agenda Meet Up for U sendiri merupakan salah satu agenda yang diselenggarakan oleh KRM Bekasi. Acara yang rutin digelar setiap hari Sabtu pekan ke tiga ini hadir untuk segmen Muslimah muda yang ingin berbincang hangat terkait berbagai problematika umat. (rls/rjn)

Berita Rekomendasi

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments