Gerindra Jawab Isu Perpecahan di Koalisi Kuningan Bersatu

oleh -

RJN, Kuningan – Isu tak sedap menerpa Koalisi Kuningan Bersatu dan membuat enam partai politik yang tergabung dalam koalisi ini mengadakan pertemuan, tepatnya di RM Cibulan Jalaksana, Kabupaten Kuningan.

Pertemuan itu disinyalir karena belakangan santer muncul isu perpecahan koalisi akibat salah satu parpol membelot.

Munculnya kabar perpecahan dalam Koalisi Kuningan Bersatu, membuat politisi Gerindra sekaligus anggota Fraksi Gerindra Bintang DPRD Kabupaten Kuningan Deki Zaenal Mutaqien angkat bicara. Bahkan Deki menegaskan, bahwa koalisi saat ini masih tetap solid dan utuh.

“Saya pastikan bahwa rumor atau isu itu tidak benar. Insyaallah Koalisi Kuningan Bersatu ini tetap solid, tidak ada sampai misalnya ada pengkhianatan itu gak ada,” tandas Deki, Selasa (8/10).

Sekalipun ada pertemuan salah satu partai dalam Koalisi Kuningan Bersatu dengan PDI Perjuangan, Ia menilai, harus melihat konteks pertemuan itu seperti apa. Kalau misalnya sebatas bertemu silaturahmi dengan elit partai diluar koalisi, itu merupakan hal wajar dan sah-sah saja.

“Tapi komitmen kami dalam koalisi ini sudah bulat. Secara garis politik sudah jelas, kita kuat bulat sampai sejuta persen lah, saya jaminkan itu,” ujarnya.

Sekali lagi Deki meyakinkan, bahwa saat ini Koalisi Kuningan Bersatu tetap solid dan utuh. Sekalipun ada isu perpecahan yang menerpa koalisi, hal itu tidak benar.

“Kita kemarin bertemu melakukan evaluasi, silaturahim, kekeluargaan karena masing-masing juga bawa keluarganya, saling ngobrol. Persoalan apa ada ini ada itu, ya kami proses berjalan selama itu dalam koridor dan tidak melanggar perundang-undangan, ya kami lakukan seperti misalnya pertemuan itu,” ungkapnya.

Dia juga menyinggung, soal isu loncat pagar dan lainnya, hal itu boleh saja disampaikan oleh pandangan atau prediksi seseorang dalam berpikir. Hanya saja, Koalisi Kuningan Bersatu dipastikan tidak ada perpecahan.

Sementara pengamat politik daerah, Sujarwo BA menilai, fenomena lompat pagar dari satu koalisi ke koalisi lain dalam dunia politik merupakan hal wajar dan bukan baru.

“Terlebih koalisi yang terbangun ini disinyalir bukan koalisi yang bersikap permanen, tetapi hanya didasarkan pada kepentingan sesaat. Nah munculnya sinyalemen dan isu, ada parpol yang loncat haluan dari koalisi parpol yang menamakan diri Koalisi Kuningan Bersatu, tidak pula dapat divonis merupakan perbuatan terlarang dari parpol tersebut,” singkatnya.

(red/rjn)