RakyatJabarNews.com, Cirebon – Warga Desa Bojong Negara, Kecamatan Ciledug, Kabupaten Cirebon mengeluhkan keberadaan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah di sekitar bantaran Sungai Cisanggarung. Pasalnya, selain menimbulkan bau busuk, sampah diduga telah mencemari lingkungan sekitar.
Warga setempat, Dyos Supriana, mengatakan, selama ini pihak terkait dari Kabupaten Cirebon tidak pernah mengolah gunungan sampah yang ada di TPA itu.
Bahkan, akibat ulah sopir mobil pengangkut sampah yang menurunkan sampah sembarangan, kini TPA tersebut makin melebar.
“Kondisi saat ini sampah yang ada di TPA Ciledug semakin hari semakin menggunung. Ketinggian sampah, sudah mencapai 25 meter dari tanah. Ada sampah limbah rumah tangga, limbah medis bahkan limbah tinja,” kata Supriana kepada RakyatJabarNews.com, Selasa (4/7) Kemarin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurutnya, TPA tersebut makin melebar. Pengolahannya pun hanya dibakar dan dibolak-balik tanpa adanya tindak lanjut yang efektif. Padahal, lanjutnya, TPA tersebut merupakan pusat pembuangan akhir dari 300 TPS lebih yang ada di Kabupaten Cirebon.
“Gunungan sampah di TPA itu sudah menimbulkan sebanyak delapan kali longsor dan menumpuk di Sungai Cisanggarung. Air lindi yang dihasilkan dari sampah itu juga mengalir ke aliran Sungai Cisanggarung. Hal itu yang menyebabkan lingkungan sekitar ini tercemar,” ujarnya.
Menurutnya, sedikitnya 10 desa yang ada di sekitar TPA terancam tercemari. Bahkan, lanjut dia, aliran sungai menyebabkan air dari tumpukan sampah yang tercemar itu terbawa hingga ke Desa Bojong Sari, di Kabupaten Brebes.
“Dampak yang terjadi sangat serius, selain bau busuk, air sumur yang gatal, ada juga warga yang sesak nafas akibat bau sampah. Padahal sudah ada keputusan dari Pemkab katanya bulan April mau ada tindakan ke TPA, tapi hinga saat ini nihil,” jelasnya.
Hal itu dibenarkan oleh salah seorang warga Bojong Sari, Taufik. Menurutnya, pencemaran yang dialami oleh warga sekitar adalah bau yang dihasilkan dari gunungan sampah. Selain itu, lanjutnya, air di sekitar juga tercemar oleh bau sampah.
“Saya setuju kalau warga Bojong Negara meolak keberadaan TPA itu. Saya juga akan ikut membantu agar TPA itu ditutup jika tetap ada di bantaran Sungai Cisanggarung dan dekat permukiman warga. Setelah ditutup kita juga ingin supaya pemerintah melakukan netralisasi terhadap tanah dan lingkungan,” katanya. (Juf/RJN)