Bandung – Kabar perkembangan rencana pembangunan jalur tengah selatan Jawa Barat hingga hari ini belum ada perkembangan yang signifikan.
Sebelumnya pada 9 Februari 2023 yang lalu, Kepala Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi Jawa Barat, Bambang Tirtoyuliono, mengatakan dalam membangun Jalur Tengah Selatan Jabar, pihaknya punya kewajiban untuk melakukan tahap pembebasan tanah sedangkan pemerintah pusat punya kewajiban untuk segala konstruksinya.
Dirinya menambahkan, pola pembangunan ini sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2021 tentang Percepatan Pembangunan Kawasan Rebana dan Kawasan Jawa Barat Bagian Selatan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sebagai tahap awal, pihaknya sudah merampungkan DED dan Amdal.
“Pemerintah provinsi sudah membuat DED kemudian juga sampai dengan kita menyusun Dokumen Amdal. Kemudian pembebasan tanah ini sedang kita lakukan identifikasi tanah mana yang punya masyarakat, tanah mana yang punya PTPN tanah mana yang milik Perhutani, saat ini sedang kita lakukan identifikasi,” imbuhnya.
Menanggapi kabar ini, anggota Komisi IV DPRD Jawa Barat Asep Arwin Kotsara mengaku belum mendengar lagi progres dari kelanjutan pembangunan jalur tengah selatan.
“Menurut informasi jalannya sepanjang 375 kilometer, membentang dari Sukabumi sampai Ciamis, dari Lengkong sampai Kertahayu,” ungkapnya.
Legislator daerah pemilihan Kota Depok-Bekasi ini memastikan bakal menanyakan kepada Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi Jawa Barat perkembangan terbaru jalan ini.
“Namun kami tidak yakin akan ada progres yang signifikan ditahun 2023 ini, mengingat juga masa jabatan Gubernur Ridwan Kamil yang sebentar lagi akan selesai juga,” pungkas Asep Arwin, Senin (08/05/2023). red