RakyatJabarNews.com, Cianjur – Anggota Komisi VIII DPR RI, Deding Ishak, bersama polisi menggerebek dan menangkap lima pria yang melakukan perkawinan seks di sebuah vila di Kecamatan Cipanas Kabupaten Cianjur, Sabtu (13/01/2018).
Menurut Deding, aktivitas lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) yang berhasil digagalkan aparat kepolisian adalah peristiwa sangat memalukan sekaligus memilukan, karena terjadi di Kabupaten Cianjur sebagai Kota Santri.
“Ini harus menjadi peringatan (panas, red) untuk Pemda (Cianjur), pemimpin agama, juga para ulama dan ustadz serta pondok pesantren sebagai bahan renungan bersama,” ujarnya.
Politisi Partai Golkar yang kerap menyoroti masalah LGBT ini mengatakan, persoalan LGBT harus menjadi renungan semua pihak. Menurutnya ini sebagai bagian dari ihktiar kita dalam mendidik generasi muda bangsa yang sedang menghadapi ancaman serius dari gerakan ideologi LGBT, sebagai mafia industri film porno yang dibiayai triliunan rupiah dari luar negeri terutama negara-negara yang telah menerapkan UU perkawinan sejenis.
“Kita harus ekstra waspada terutama penegak hukum, karena aktivitasnya akan merusak dan hancurnya generasi muda kita,” katanya.
Deding menjelaskan, kebebasan dalam konteks HAM di Indonesia tidak boleh bertentangan dengan nilai-nilai agama, sosial dan adat istiadat masyarakat Indonesia. Oleh karenanya, perlu dibuat UU khusus anti LGBT seperti UU Anti Pornografi dan Pornoaksi.
“Target kelompok LGBT adalah untuk memusnahkan umat manusia karena mereka penuntut perkawinan sejenis yang menyalahi kodrat manusia. Secara pribadi mereka harus diobati dan direhabilitasi secara fisik, psikis, sosial dan agama,” bebernya.
Dalam penggerebegan tersebut, aparat kepolisian berhasil ekstra lima orang pelaku salah satunya masih berusia 17 tahun, dan barang bukti isi minuman keras, pelumas, celana dalam, dan alat kontrasepsi.
“Ini harus menjadi perhatian serius jangan sampai tindakan serupa terulang kembali,” tegasnya.(RJN)
